Minggu, 24 Mei 2015

Turuti Impian Anda



Aku mempunyai teman bernama Monty Roberts yang mempunyai peternakan kuda di San Ysidro. Ia mengijinkan aku menggunakan rumahnya untuk mengadakan acara-acara pengunpulan dana bagi para pemuda yang menjalankan program-program berisiko tinggi.

Pada acara terbaruku disana, ia memperkenalkan aku dengan mengatakan, "Saya ingin memberitahu Anda mengapa saya membiarkan Jack menggunakan rumah saya. Ini balik ke kisah tentang anak muda yang merupakan anak pelatih kuda yang pergi dari satu kandang ke kandang yang lain, dari satu jalur pacuan ke jalur pacuan yang lain, dari satu tanah pertanian ke tanah pertanian yang lain dan dari satu peternakan ke peternakan yang lain, melatih kuda. Sebagai akibatnya, perjalanan sekolah SMA anak laki-laki itu terus-menerus terganggu. Ketika duduk di bangku akhir, ia diminta untuk menyusun tulisan tentang apa cita-citanya bila ia dewasa.

"Malam itu ia menulis karangan setebal tujuh halaman yang memaparkan tujuannya untuk memiliki suatu peternakan kuda pada suatu saat. Ia menjabarkan impiannya secara terperinci dan bahkan ia menggambar sebuah sketsa tentang peternakan seluas dua ratus ekar (acre), yang memperlihatkan lokasi sluruh bangunan, kandang dan jalur pacuan. Kemudian ia melukis denah yang mendetil untuk rumah seluas empat ribu kaki persegi yang akan terletak di peternakan dambaan hati seluas dua ratus ekar (acre) itu.

"Ia benar-benar mencurahkan isi hatinya ke dalam proyek itu dan pada keesokan harinya ia menyerahkan karangan itu kepada gurunya. Dua hari kemudian ia menerima tulisannya kembali. Di halaman depan tertera huruf F besar dengan catatan yang berbunyi, "Temui saya seusai jam sekolah."

"Anak laki-laki itu pulang dan berpikir keras lama sekali tentang hal itu. Ia bertanya kepada bapaknya mengenai apa yang sebaiknya ia tempuh. Bapaknya berkata, "Camkan, Nak, kamu harus membulatkan tekadmu tentang ini. Bagaimanapun, aku pikir ini adalah keputusan yang sangat penting bagimu."

"Akhirnya, setelah menimbang-nimbang selama seminggu, anak itu menyetorkan tulisan yang sama, tidak membuat perubahan apa pun. Ia berkata,"Anda dapat mempertahankan nilai F itu dan saya akan mempertahankan impian saya."

Monty kemudian beralih perhatian kepada orang-orang yang berkumpul itu dan berujar, "Saya menuturkan kisah ini kepada Anda semua karena Anda kini tengah berada di dalam rumah saya yang seluas empat ribu kaki persegi di tengah-tengah peternakan kuda saya yang seluas dua ratus ekar (acre). Makalah itu masih tersimpan dalam bingkai di atas perapian." Ia menambahkan, "Bagian terbagus dari kisah ini terjadi pada dua musim panas yang lalu saat guru sekolah itu membawa tiga puluh tiga orang anak berkemah di tanah peternakan saya selama seminggu. Ketika akan pulang, guru itu berkata, "Begini, Monty, aku dapat mengatakannya kepadamu sekarang. Sewaktu menjadi gurumu, aku menjadi semacam pencuri cita-cita. Sepanjang tahun-tahun itu aku telah mencuri banyak impian anak-anak. Untungnya kamu punya cukup inisiatif untuk tidak melepaskan impian-impianmu."

Jangan biarkan siapa pun mencuri impian-impian Anda. Turuti kata hati Anda, apa pun yang terjadi.


Jack Canfield
Chicken Soup for the Soul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar