Guru ini membawa serta seorang koki jelek yang rewel dan tidak bertanggung jawab.
Setelah memperhatikannya selama beberapa waktu, orang-orang Tibet mendekati sang guru, dan dengan penuh hormat bertanya, "Mengapa guru begitu tenggang rasa dengan tukang masak yang tak berguna itu? Ia kelihatannya cuma menimbulkan masalah. Mengapa tidak guru pulangkan saja?" Sang guru tersenyum dan menjawab, "Ah, kalian tidak mengerti.
Saya memintanya tetap di sini bukan sebagai pelayanku, tapi sebagai guruku." Orang-orang Tibet itu kaget, dan memohon penjelasan. "Kalian lihat, sifatnya yang rewel dan tak menyenangkan itu mengajariku untuk bersikap sabar dan bertenggang rasa setiap hari. Karena itu saya menghargainya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar