Minggu, 10 Mei 2015

Inilah khasiat air liur



Air liur atau dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai ludah ternyata bukan hanya sekadar cairan dalam mulut yang dimanfaatkan orang sebagai bahan alternatif menempelkan prangko pengganti lem, membasahi jari untuk memudahkan menghitung uang ataupun membuat pulau-pulau saat tidur.

Air liur atau bahasa ilmiahnya saliva merupakan cairan bening tidak berwarna yang disekresikan ke dalam mulut oleh kelenjar ludah. Air liur ini disekresikan sekitar 500 s/d 1500 ml  atau 0,5 s/d 1,5 liter setiap hari. Dalam keadaan istirahat sekresi saliva menurun menjadi kurang lebih 19 ml/jam, sedangkan jika ada rangsangan atau stimulus misalnya melihat makanan lezat pada saat lapar atau mencium aroma makanan sekresinya akan meningkat.
Saliva terdiri dari 99,5% air dan 0,5% garam-garam, zat organik dan anorganik. Zat organik meliputi urea, glukosa, asam amino, laktat dan asam-asam lemak. Makromolekul juga ditemukan dalam saliva yaitu protein, peroksidase, amilase, tiosianat, lisozim, lipid, Imunoglobulin A/IgA, IgM dan IgG. Zat anorganik saliva berupa Sodium, Kalsium, Magnesium, Bikarbonat, Khloride, Rodanida dan Thiocynate (CNS), Fosfat, Potassium. Natrium  adalah zat anorganik yang memiliki konsentrasi paling tinggi dalam dan IgA merupakan imunoglobulin yang paling banyak dalam saliva.


Air liur memiliki banyak khasiat. Dalam air liur terdapat suatu zat bernama histatin yang merupakan protein kecil yang dapat membunuh bakteri dan dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Adanya kandungan histatin ini membuat luka di mulut misalnya sariawan, luka karena tergigit dan setelah pencabutan gigi lebih cepat sembuh dibandingkan luka pada bagian tubuh yang lain misalnya di kulit ataupun tulang. Itulah mengapa orang-orang tua dulu ketika teriris pisau atau tertusuk jarum menganjurkan untuk menghisap luka tersebut, dan pada hewan tertentu sering menjilat-jilat luka di badannya.


Air liur juga berfungsi untuk membasahi dan melicinkan rongga mulut sehingga membantu proses pengunyahan dan menelan makanan. Dalam hal ini air liur membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair  sehingga mudah ditelan. Khasiat lain air liur adalah membersihkan secara alami sisa-sisa makanan dan kuman dalam rongga mulut serta membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim amilase dan lipase. Air liur juga memiliki daya buffer yang dapat mempertahankan pH rongga mulut sehingga melindungi jaringan keras dan lunak misalnya gigi dan mukosa terhadap kerusakan kimia oleh asam bakteri. Di samping itu, saliva juga berperan dalam mengatur keseimbangan air dalam tubuh. Jika tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, maka akan terjadi penurunan sekresi saliva dan akibatnya kita menjadi haus. Rasa haus ini memicu kita untuk minum.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar