Oleh: Tidak Diketahui
Kalah perang, seorang pangeran diberi kesempatan
setahun oleh musuhnya untuk mencari jawaban atas
pertanyaan: "Apa yang diinginkan perempuan?"
Kalau dalam setahun tidak dapat menjawab pertanyaan
tersebut, sang pangeran akan digantung.
Bertanya kesana-kemari, tak ada satupun jawaban yang
memuaskan. Akhirnya ketika satu tahun hampir lewat,
seseorang memberinya saran untuk bertanya kepada
seorang nenek sihir. Ketika pangeran menemukan si
nenek sihir dan menanyakan pertanyaan tersebut, si
nenek sihir mengatakan bahwa ia hanya akan menjawab
jika sahabat pangeran yang bernama Peter mau
mengawininya.
Pangeran tentu saja tidak tega untuk menikahkan
sahabatnya dengan nenek sihir yang selain jelek juga
bau. Akan tetapi Peter yang merasa banyak berhutang
budi dan ingin menunjukkan baktinya, mengatakan bahwa
ia sanggup mengawini nenek sihir tersebut.
Jawaban nenek sihir: Apa yang benar-benar diinginkan
perempuan adalah diberi kebebasan mengatur hidupnya
sendiri.
Jawaban tersebut diterima dan pangeran terbebas dari
tiang gantungan.
Sementara itu Peter dengan berdebar-debar agak takut
memasuki kamar pengantinnya. Ia sangat terperanjat
ketika di atas ranjang terbaring seorang perempuan
yang cantik jelita dan seksi.
"Kamu siapa..?" tanya Peter tak mengerti.
"Karena kamu sangat baik terhadapku, setengah hari aku
akan menjadi nenek sihir dan setengah harinya lagi aku
akan menjelma menjadi putri yang paling cantik.
Sekarang, terserah kamu, mau pilih mana, apakah siang
sebagai nenek sihir dan malam jadi putri atau
sebaliknya," kata perempuan tersebut.
Peter pun bingung. Di satu sisi, ia ingin menunjukkan
kepada semua orang betapa cantiknya istrinya, tapi ia
juga takut nanti ada yang ingin merebutnya. Kalau
istrinya menjelma jadi putri cantik di malam hari,
hanya ia yang akan 'menikmatinya'. Akhirnya Peter
menyerahkan keputusan tersebut kepada sang putri.
"Kalau begitu aku akan menjelma jadi putri cantik
sepanjang waktu, karena kamu telah memberiku apa yang
diinginkan perempuan, yaitu kebebasan untuk mengatur
hidupku sendiri," kata sang putri.
Yang diperlukan oleh seorang perempuan adalah
kebebasan untuk mengungkapkan siapakah dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar