Rabu, 22 April 2015

Family

- Saya bersenggolan dgn seseorg yg tdk saya kenal. "
Oh, maafkan saya,"
reaksi spontan saya.
 Ia jg berkata:
"Maafkan sy juga."
Orang itu & saya berlaku sangat sopan.
Kami berpisah & mengucapkan selamat tinggal...

Namun cerita lainnya terjadi di rumah.
 Pada hari itu juga, saat saya memasak makan malam,
anak lelaki saya berdiri diam² di belakang saya.
 Saat saya berbalik,
hampir saja membuatnya jatuh. "Minggir!" teriak saya dgn marah.
Ia pergi dgn hati hancur......

Saat berbaring di tempat tidur, dgn halus Tuhan berbicara: "Sewaktu kamu berurusan dgn org yg tdk kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan, tetapi dgn anak yg engkau kasihi, engkau perlakukan dgn sewenang²......
Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan kuntum² bunga yg berserakan. Bunga² tsb telah dipetik oleh anakmu; merah, kuning & biru. Anakmu berdiri tanpa suara utk memberikan kejutan bagimu, tetapi
kamu bahkan tdk melihat matanya yg basah saat itu."

Sekarang air mataku mulai menetes.
Pelan² saya pergi ke kamar anakku & berlutut di dekat tempat tidurnya,
"Apakah bunga² ini engkau petik untukku, anakku?"
 Ia tersenyum,
" Aku ambil bunga² itu krn mereka cantik spt Ibu.
Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yg berwarna biru."
"Anakku, Ibu sangat menyesal krn telah berlaku kasar pdmu."
Si kecilku berkata,
"Oh ibu, tdk apa². Aku tetap mencintaimu"
"Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar² menyukai bunga²  ini, terutama yg biru." Dan kupeluk anakku.
Kuciumi pipi & keningnya.
Air mataku tak bisa kubendung lagi...

Apakah kita menyadari bahwa jika kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja  akan dgn mudahnya mencari pengganti kita dlm hitungan hari?

Tetapi keluarga yg kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar