Minggu, 12 April 2015

Cabut Gigi Takut Jarum Suntik?



Tidak sedikit dari kita yang sangat takut pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Alasannya adalah karena takut akan adanya rasa sakit pada saat perawatan. Ada yang takut dengan suara bor gigi, tetapi yang paling banyak adalah takut dengan jarum suntik pada saat akan cabut gigi. Pada anak-anak, rasa takut ini ditunjukkan dengan reaksi penolakan untuk duduk di kursi gigi, menangis, atau bahkan memberontak dengan menendang  dan memukul apapun yang ada di sekitarnya. Pada orang dewasa, rasa takut yang timbul ditandai dengan meningkatnya denyut nadi, tangan terasa dingin, berkeringat, bahkan wajah menjadi pucat.

Prosedur pencabutan gigi pada kasus gigi yang sudah sangat goyang misalnya pada gigi anak-anak, tidak perlu menggunakan jarum suntik, cukup dengan mengolesi anestesi topikal atau menyemprotkan chlor ethyl pada permukaan gusi dari gigi yang akan dicabut. Anestesi topikal ini hanya menghilangkan rasa sakit di bagian permukaan saja karena hanya mengenai ujung-ujung sarafnya. Akan tetapi pada kasus gigi yang akan dicabut masih keras, tahap pertama yang dilakukan adalah anestesi dengan memasukkan bahan pemati rasa/anestetikum/obat bius lokal untuk menghilangkan rasa sakit melalui suatu alat yang populer dengan nama jarum suntik atau spuit. Benda inilah yang paling ditakuti oleh banyak kalangan termasuk orang dewasa. Alat suntik yang sudah terkenal ini bentuknya seperti di bawah ini dengan ukuran yang bermacam-macam dan jarum yang lebih besar dan agak tebal. 




Tetapi sekarang, tidak usah terlalu takut dengan jarum suntik. Seiring dengan perkembangan teknologi, alat suntik yang digunakan pun didesain sebisa mungkin untuk meminimalkan rasa sakit yang ditimbulkan dengan jarum yang lebih kecil, tipis, dan halus  dengan anestesi intraligament menggunakan citojet yang bentuknya seperti pistol mainan dan berbunyi ‘klik klik” ketika larutan anestesi dideponirkan. Suntikan intraligament ini dilakukan ke dalam ligamen periodontal dengan memasukkan jarum ke dalam sulkus/saku gusi/gingiva bagian mesial dan distal gigi. Teknik ini memberikan beberapa keuntungan yaitu pengontrolan rasa sakit yang lebih cepat dan mudah, lebih nyaman dibandingkan dengan teknik anestesi lokal yang lain, membutuhkan bahan anestetikum yang lebih sedikit, dan lebih bersahabat terutama jika digunakan pada pasien anak. Selain itu, pada daerah tempat masuknya jarum dapat dilakukan anestesi topikal terlebih dahulu sehingga meminimalkan rasa sakit.

Dewasa ini, dokter gigi lebih sering menggunakan alat citojet ini dengan teknik anestesi intraligament, meskipun pada kasus-kasus tertentu memang masih harus menggunakan spuit biasa terutama pada gigi belakang rahang bawah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar