Kamis, 30 April 2015

Olahraga yuuukkk...

Mahasiswa kedokteran tidak terkecuali Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran atau KKMK Unhas, kalau boleh dibilang katanya sih identik dengan kegiatannya yang selalu lengket dengan buku-buku tebal (yang belum tentu seluruh halamannya dibaca, hehehheeheheh...) alias belajar mulu. Selain bukunya yang tebal, banyak dijumpai mahasiswanya juga berkacamata yang tidak kalah tebal dengan bukunya.

Bener gak tuh?

Wuahhhh.... ternyata tidak sepenuhnya benar pemirsa. Selain gaul, keren-keren, cantik-cantik dan ganteng-ganteng, ternyata anak KKMK juga hoby olahraga lho... Kan gak lucu, kalo mereka nyaranin atau mengedukasi masyarakat supaya gemar berolahraga agar sehat, sedangkan dokter atau mahasiswa kedokterannya sendiri gak gemar olahraga (Istilahnya kerennya cuma omdo alias omong doang dong).

Nah, besok nih, hari Jumat 1 Mei 2015, pas kebeneran tanggal merah alias libur (kalender mereka juga ada tanggal merahnya pemirsa, kirain hitam semua, hahahahah....), mereka mau adain olahraga bersama dalam bidang olahraga bulutangkis dan futsal. Hayooo semua para dokter, kakak, dan adik-adik
KKMK mari rapatkan barisan. Terutama yang hoby bulutangkis dan futsal? Yang gak hoby juga mari merapat, jadi penggembira wkwkwkwkwk... Tempatnya di Sutan dg.Raja jam 9 pagi WITA. Selain bikin sehat, kebersamaan pun makin terjalin, makin dekat makin akrab ciyeee....

"Ayo olahraga... biar hati senang... pikiran pun tenang... galau jadi hilang...
Ayo olahraga semua masalah jadi hilang...."

"Ayo olahraga... biar hati senang... pikiran pun tenang... galau jadi hilang...
Ayo olahraga semua masalah jadi hilang...."

"Ayo olahraga... biar hati senang... pikiran pun tenang... galau jadi hilang...
Ayo olahraga semua masalah jadi hilang...."

"Ayo olahraga... biar hati senang... pikiran pun tenang... galau jadi hilang...
Ayo olahraga semua masalah jadi hilang...."

"Ayo olahraga... biar hati senang... pikiran pun tenang... galau jadi hilang...
Ayo olahraga semua masalah jadi hilang...."

Makanya, ayo semua anggota KKMK datang yaaaa.... Tuhan Yesus memberkati.
Sampai ketemu besok...

Harapan 3 Batang Pohon

Suatu kali peristiwa ada tiga pohon di atas sebuah bukit dalam sebuah hutan. Mereka sedang berbincang-bincang tentang harapan-harapan dan mimpi-mimpi mereka.

Pohon yang pertama berkata, "Suatu hari nanti aku berharap bisa menjadi sebuah kotak tempat penyimpanan harta. Aku bisa dihiasi dengan ukiran-ukiran yg rumit dan setiap orang akan melihat kecantikanku".

Kemudian pohon yang kedua berkata, "Suatu hari nanti aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan membawa para raja dan ratu mengarungi lautan sampai ke ujung-ujung bumi. Setiap orang akan merasa aman dalamku karena kekuatan dari tubuhku".

Akhirnya pohon yg ketiga berkata, "Aku ingin tumbuh menjadi pohon yg tertinggi dan terkuat dihutan ini. Orang akan memandangku dari atas puncak bukit dan dapat melihat carang-carangku. Kalau orang berpikir tentang surga dan Allah betapa dekatnya jangkauanku ke sana. Aku akan menjadi pohon yg terbesar di sepanjang waktu dan orang akan mengingat aku senantiasa".
Setelah beberapa tahun berdoa mimpi mereka menjadi kenyataan, datanglah satu kelompok penebang kayu ke hutan itu.

Ketika seorg penebang kayu menghampiri pohon pertama ia berkata, "Kelihatannya pohon ini kuat sekali, aku kira ini dapat dijual kepada seorang tukang kayu", dan ia mulai menebang pohon itu. Pohon tersebut bahagia sekali karena ia tahu bahwa si tukang kayu akan menjadikannya sebuah peti penyimpan harta.

Seorg penebang kayu lainnya berkata kepada pohon yang kedua, "Kelihatannya pohon ini kuat dan aku dapat menjualnya kepada tukang pembuat kapal". Pohon tersebut bahagia karena ia tahu ia akan menjadi sebuah kapal yg besar.
Ketika seorg penebang kayu menghampiri pohon yg ketiga, pohon tersebut ketakutan karena ia tahu kalau ia sampai ditebang, maka mimpinya tidak akan menjadi kenyataan. Salah seorg penebang kayu berkata, "Aku tdk perlu sesuatu yg spesial dari pohon ini jadi aku bawa saja", dan ditebanglah pohon itu.
Ketika pohon pertama dibawa kepada tukang kayu, ia dijadikan sebuah kotak tempat makanan hewan. Ia diletakkan di sebuah kandang dan dipenuhi dengan jerami. Hal ini bukanlah seperti yang pohon tersebut doakan. Pohon kedua dipotong-potong dan dijadikan sebuah perahu kecil pemancing ikan. Mimpinya menjadi sebuah kapal yang besar yang dapat membawa para raja berakhir sudah. Pohon ketiga di potong-potong dalam ukuran yang besar-besar dan ditinggali begitu saja dalam kegelapan.

Tahun demi tahun berlalu dan pohon-pohon tersebut sudah lupa akan mimpi mereka. Suatu hari ada seorg pria dan wanita datang ke kandang tersebut. Si wanita melahirkan seorg bayi dan meletakkan bayi tersebut dalam kotak makanan hewan (yg dibuat dari pohon pertama) yg dipenuhi jerami. Si pria berharap mendapatkan tempat tidur untuk bayi tersebut tapi palungan itulah yg menjadi tempatnya. Pohon tersebut dapat merasakan betapa penting peristiwa tersebut dan ia telah menyimpan harta yang termulia sepanjang jaman.

Tahun-tahun berikutnya, sekelompok orang berada dalam sebuah perahu pemancing ikan dibuat dari pohon yang kedua. Salah seorang dari mereka sedang kelelahan dan akhirnya tertidur. Ketika mereka ada ditengah-tengah laut, gelombang besar melanda mereka dan pohon tersebut tidak menyangka kalau ia cukup kuat untuk menyelamatkan orang-orang yang ada dalam perahu tersebut. Orang-orang tersebut membangunkan orang yang sedang tidur itu, kemudian ia berdiri sambil berkata "Diam, tenanglah", dan gelombang tersebut berhenti. Kali ini pohon tersebut menyadari bahwa ia telah membawa raja diatas segala raja dalam perahunya.

Akhirnya ada seorang datang mendapatkan pohon yg ketiga. Pohon tersebut diseret sepanjang jalan dan banyak yg mengejek orang yang sedang memikul kayu tersebut. Ketika mereka sampai pada suatu tempat, orang tersebut dipakukan pada kayu tersebut dan diangkat tinggi sampai mati di atas sebuah puncak bukit. Ketika hari Minggu tiba, pohon tersebut menyadari bahwa ia cukup kuat untuk tegak berdiri diatas puncak dan berada sedekat mungkin dengan Allah karena Yesus telah disalibkan pada kayu pohon tersebut.

By: NN
KESIMPULAN : Ketika segala rencana tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, ingatlah selalu bahwa Allah punya rencana untuk saudara. Kalau saudara menaruh percaya padaNya, Ia akan memberi saudara karunia-karunia besar. Masing-masing pohon tersebut mendapatkan apa yang mereka ingini, cuma tidak seperti yang mereka bayangkan.

Rabu, 29 April 2015

Empat Ekor Anjing

Dahulu kala ada seorang tua bernama Chu Ping.
Dia adalah orang yang baik hati, terutama terhadap hewan.
Suatu hari dia pergi mengunjungi keluarganya.
Ketika dia sampai di sana, keluarganya sedang menyeret keluar 4 ekor anak anjing.

"Apa yang akan kau lakukan terhadap mereka?" Chu Ping bertanya.

"Saya akan membuang mereka. Anjing kami melahirkan empat ekor anak anjing, dan kau tahu orang-orang berkata 4 ekor anak anjing dalam sekali persalinan adalah sial, jadi saya akan menyingkirkan mereka sekarang."

"Apakah kau mau memberikan mereka kepada saya?"

"Itu kemauanmu. Silakan!"

Ini adalah bagaimana Chu Ping menjadi pemilik yang bangga dari 4 ekor anak anjing yang lincah. Dia merawat mereka dengan baik dan dia suka bermain dengan mereka, tidak lama kemudian, mereka telah umbuh menjadi 4 ekor anjing yang kuat dan sehat.

Suatu sore ketika Chu sedang duduk di rumah, dia mendengar suara bisikan di rumput di luar. Suara semakin mendekat, dan semakin keras suaranya. Pertama-tama terdengar seperti bisikan, lalu semilir angin, kemudian terdengar seperti angin kencang yang bertiup melewati lembah!

Chu keluar untuk menyelidiki, dan di sana, beberapa langkah dari pintunya, dia melihat seekor ular python besar! Tubuhnya seukuran roda.
Dia melihat sekeliling dengan ganas dengan matanya yang besar dan memesona, dan lidahnya yang merah menyala menjulur keluar, mengeliat.
Lalu dia melihat Chu! Seperti tanah meluncur dari busur, dia menyergap lurus ke arahnya! Chu tidak dapat bergerak. Dia terlalu takut bahkan untuk merengek. Kemudian, sewaktu dia seperti akan binasa, keempat anjingnya datang terbang ke arah ular tersebut.

Mereka meloncat menuju ular tersebut seperti tidak takut pada monster yang mengerikan ini, menggonggong dan menyalak sambil menyerang dari empat sisi. Keributan itu mengundang para tetangga. Tidak ada yang berani mendekati python tersebut, tetapi mereka semua bersorak untuk keempat anjing yang berani tsbersebut dari kejauhan.
Dengan amat cepat, 2 ekor anjing telah menggigit leher ular itu. Mereka terlalu dekat dengan kepala ular sehingga ia tidak bisa mengigit mereka ke arahnya memancar ke udara dan sesaat kemudian ular besar itu mati.

Anjing-anjing itu memeriksa matanya sebentar, mengenduskan dengan hati-hati. Lalu mereka dengan sikap merendahkan mengorek tanah ke atas mayat tersebut dan datang ke arah Chu dengan lidah terjulur ke luar, sambil menggoyang-goyangkan ekor. Semua tetangga bertepuk tangan ketika Chu Ping berjongkok untuk menepuk anjing-anjingnya. Mereka menjilat lengan dan wajahnya.

"Siapa berkata 4 ekor anjing sekali lahir tidak beruntung?" Chu Ping bertanya pada anjing-anjingnya.

"Tdk terpikir olehku ketika aku menyelamatkan kalian, suatu hari kalian juga akan menyelamatkan nyawaku!"
"MENYELAMATKAN NYAWA MAKHLUK LAIN BERATI MENYELAMATKAN NYAWAMU SENDIRI!"

Selasa, 28 April 2015

1001 Burung Kertas

Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya.
Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July.
Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya.
Dalam tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb.

Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July. Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “ Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : “ Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya.

Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri. Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju.

Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu.

Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan. Suatu hari Reo pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July. Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua July. Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu. Reo pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.

Orang tua July pun berkata kepada Reo :”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orang tua July menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Reo. Reo membaca surat itu. “Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Reo................................ July “ Setelah membaca surat itu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa July kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa July mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap July sebagai orang matre tak berperasan.

July telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran. Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita

Diceritakan ulang oleh Thomas KMK St Petrus

Senin, 27 April 2015

Anggota Badan Melawan Perut


Pada suatu ketika anggota-anggota tubuh merasa sangat berang terhadap perut. Mereka semua iri karena mereka harus menyediakan makanan dan membawanya ke perut, sementara perut sendiri tidak berbuaat lain kecuali mencerna hasil jerih payah mereka.

  Maka mereka memutuskan untuk tidak membawa lagi makanan ke perut. Tangan tidak mau mengangkat makanan ke mulut.
Gigi tidak mau mengunyah lagi dan tenggorokan tidak mau menelan.
Ini akan mamaksa perut untuk melakukan sesuatu.
Namun hasil keputusan mereka hanyalah tubuh yang lemah, begitu lemah sampai mereka berada dalam bahaya mati.
Demikian akhirnya merekalah yang belajar bahwa dalam saling membantu mereka sebenarnya bekerja untuk kebaikan mereka sendiri.

Anthony de Mello SJ Doa Sang Katak 2

Minggu, 26 April 2015

Membuka pintu hati

Oleh: Arvan Pradiansyah (Penulis buku You Are A
Leader)
Kiriman: --@Bassisette@--

Sekelompok orang yang baru saja meninggal mendapatkan
diri mereka sedang berdiri antre di depan gerbang
akhirat. Sambil menunggu pengadilan Illahi, mereka
mulai menanyai diri mereka sendiri mengenai perilaku
mereka di dunia.

"Apakah dulu aku menjadi orang tua yang baik?"
"Apakah aku berhasil mencapai sesuatu yang berharga
dalam hidupku?"
"Apakah aku rajin beribadah sepanjang malam?"
"Apakah aku cukup berderma kepada fakir miskin?"
Dan, ketika akhirnya mereka sampai di gerbang, semua
jiwa itu dihadapkan hanya pada satu pertanyaan,
"Seberapa besar kamu dulu mengasihi?"

Mengasihi orang lain adalah langkah pertama dari
perjalanan panjang masuk ke dalam diri. Perjalanan ke
dalam diri memang tak mudah. Banyak orang menyerah
ketika baru memulainya. Kesibukan sehari-hari sering
menjadi alasan. Tapi, penyebab sebenarnya bukan itu.
Persoalan sebenarnya adalah pintu hati kita yang
tertutup, bahkan terkunci. Ini membuat telinga kita
tak mendengar dan mata kita tak melihat. Kita tak akan
pernah dapat memulai perjalanan sebelum menemukan
kuncinya, yaitu "cinta dan kasih Sayang."

Tanpa adanya rasa cinta pada sesama, pintu-pintu
gerbang menuju kesadaran yang terdalam tak akan pernah
terbuka. Agama-agama besar di dunia sebenarnya
memiliki pesan tunggal: kasih sayang. Bahkan, Tuhan
selalu dilukiskan sebagai Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.

Salah satu cara praktis untuk mengembangkan sikap
cinta kasih adalah dengan mulai menyadari akan
penderitaan. Sadar akan penderitaan -- entah itu
penderitaan kita sendiri atau penderitaan orang lain
-- akan membuat hati kita melunak.

Mari kita mulai dengan sebuah cerita.

Di sebuah SD seorang guru bertanya pada
murid-muridnya, "Siapa yang sudah sarapan pagi ini?"

Kira-kira separo murid mengacungkan tangan.

Guru itu kemudian bertanya kepada anak-anak yang tidak
mengacungkan tangan, "Mengapa kalian tidak sarapan?"

Sebagian menjawab tak sempat karena sudah terlambat.
Sebagian lagi mengatakan belum merasa lapar, ataupun
tak menyukai sarapan yang disajikan. Semua memberikan
jawaban senada kecuali satu anak.

"Karena," jawabnya, "Sekarang bukan giliran saya."

"Bukan giliranmu?" tanya sang guru. "Apa maksudmu?"

"Dalam keluarga kami ada empat anak," ujarnya, "Tapi,
ayah tak punya cukup uang untuk membeli makanan supaya
tiap orang bisa sarapan setiap hari. Kami harus
bergiliran dan hari ini bukan giliran saya."

Apa yang Anda rasakan ketika membaca kisah ini?

Orang-orang seperti ini ada di sekitar kita. Tapi,
kadang-kadang kita tak bisa melihatnya karena mata
kita tertutup. Yang sebenarnya tertutup adalah mata
hati kita. Ini bisa terjadi karena hati kita dipenuhi
oleh ego dan kepentingan kita sendiri. Kita terlalu
banyak tertawa dan sibuk bergaul dengan orang-orang
berpunya. Ini membuat hati kita tertutup. Untuk
menjalankan cinta kasih kita perlu memulai dengan
mencintai diri kita, kemudian orang-orang terdekat
kita. Lihatlah mereka dengan hati Anda. Bukankah orang
tua Anda adalah orang yang rela mengorbankan hidupnya
bagi Anda? Bukankah pasangan Anda adalah orang yang
telah memilih menyerahkan hidupnya kepada Anda?
Bukankah anak-anak Anda sangat mengagumi Anda dan
merindukan kebersamaan dengan Anda? Bukankah pembantu
Anda adalah orang miskin yang mengabdikan hidupnya
untuk melayani Anda? Teruslah perluas dengan mengamati
orang-orang di sekitar Anda. Mereka semua memiliki
penderitaan dan tantangan masing-masing.

Seorang bijak pernah mengatakan, "Ketika kamu melihat
dirimu tidak berbeda dari orang lain, ketika kamu
merasakan apa yang mereka rasakan, lalu siapa yang
bisa kamu sakiti?"

Inilah cara menumbuhkan cinta. Kita semua sama karena
itu jangan pernah menilai orang dari penampilan
fisiknya. Tubuh bukanlah diri kita yang sebenarnya
tetapi hanya sekadar 'sangkutan' dari jiwa. Jiwa
itulah esensi manusia yang sejati.

Sabtu, 25 April 2015

Pelajaran dari seorang gelandangan

Oleh: Tidak Diketahui
Penterjemah: Wiwi

Hari itu, hari Minggu yang dingin di musim gugur.
Pelataran parkir menuju gereja sudah hampir penuh.
Ketika aku keluar dari mobilku, aku melihat bahwa
teman-temanku sesama anggota gereja saling
berbisik-bisik sementara mereka berjalan menuju
gereja.

Ketika aku hampir sampai, aku melihat seorang pria
terbaring di dinding di luar gereja. Dia tergeletak
sedemikian rupa seakan-akan dia sedang tidur. Dia
mengenakan sebuah mantel panjang yang robek-robek dan
sebuah topi di kepalanya, jatuh kebawah menutupi
wajahnya. Dia memakai sepatu yang kelihatannya sudah
berumur 30 tahun, terlalu kecil untuk kakinya, dengan
lubang disana sini, jarinya menyembul keluar.

Kelihatannya pria ini seorang gelandangan yang tidak
memiliki rumah (tuna wisma), dan sedang tertidur,
sehingga aku terus berjalan ke pintu gereja.

Kami berkumpul selama beberapa menit, dan seseorang
menyampaikan tentang pria yang terbaring di luar.
Orang-orang mentertawakan dan berbisik-bisik
membicarakan masalah ini tetapi tidak ada yang mau
mengajak pria itu untuk masuk ke dalam, termasuk aku.

Beberapa lama kemudian kebaktian dimulai. Kami semua
menunggu Pendeta yang akan maju ke depan dan
menyampaikan Firman Tuhan, ketika pintu gereja
terbuka.

Muncullah pria tunawisma itu berjalan di lorong gereja
dengan kepala tertunduk.

Semua orang menarik nafas dan berbisik-bisik dan
terkejut.

Pria itu terus berjalan dan akhirnya sampai di
panggung, dia membuka topi dan mantelnya. Hatiku
terguncang.

Disana berdiri pendeta kami ... dialah "gelandangan"
itu.

Tidak ada seorangpun yang berbicara.

Pendeta mengambil Alkitabnya dan meletakkannya di
mimbar.

"Jemaat, saya kira tidak perlu bagi saya untuk
mengatakan apa yang akan saya khotbahkan hari ini.
Jika kamu terus menghakimi / menilai orang, kamu tidak
akan punya waktu untuk mengasihi mereka."

Jumat, 24 April 2015

Menuai cinta di hati manusia

Sebuah cerita dari Tiongkok.
Sumber : (Author Unknown)

Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya.
Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu - begitu
lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.

Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah
perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk
di sana.
"Hutang mereka sudah jatuh tempo," kata sang tuan.

"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya
mau diapakan?"

"Belikan sesuatu yang aku belum punyai," jawab sang
tuan.

Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud.
Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya;
mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para
penduduk kampung.
Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula
ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.
Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya.
Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya,
"Belikan sesuatu yang belum aku miliki."

"Apa, ya?" tanya si bodoh dalam hati.
"Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?"

Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan
jawabannya.
Dia kembali ke perkampungan miskin tadi.
Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya
tadi kepada para penduduk.
"Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya.
Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan
hati sang tuan.

Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah
dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala.
"Benar-benar bodoh," omelnya.

Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak
disangka-sangka; pergantian Dinasti di Cina
karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak
semulus dulu.
Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua
harta bendanya.
Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia
terlunta2 meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang
ikut serta.
Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para
penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat;
mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang
tuan.
"Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa
mereka sampai mau berbaik hati menolongku?" tanya sang
tuan.
"Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih hutang kepada
para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh.
"Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan
sesuatu yang belum tuan punyai.
Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala
sesuatu.
Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta
di hati mereka.
Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama
tuan.
Sekarang tuan menuai cinta mereka."
Si saudagar itu pun terharu atas perhatian orang-orang
tersebut.

Kamis, 23 April 2015

Nenek sihir

Oleh: Tidak Diketahui

Kalah perang, seorang pangeran diberi kesempatan
setahun oleh musuhnya untuk mencari jawaban atas
pertanyaan: "Apa yang diinginkan perempuan?"

Kalau dalam setahun tidak dapat menjawab pertanyaan
tersebut, sang pangeran akan digantung.

Bertanya kesana-kemari, tak ada satupun jawaban yang
memuaskan. Akhirnya ketika satu tahun hampir lewat,
seseorang memberinya saran untuk bertanya kepada
seorang nenek sihir. Ketika pangeran menemukan si
nenek sihir dan menanyakan pertanyaan tersebut, si
nenek sihir mengatakan bahwa ia hanya akan menjawab
jika sahabat pangeran yang bernama Peter mau
mengawininya.

Pangeran tentu saja tidak tega untuk menikahkan
sahabatnya dengan nenek sihir yang selain jelek juga
bau. Akan tetapi Peter yang merasa banyak berhutang
budi dan ingin menunjukkan baktinya, mengatakan bahwa
ia sanggup mengawini nenek sihir tersebut.

Jawaban nenek sihir: Apa yang benar-benar diinginkan
perempuan adalah diberi kebebasan mengatur hidupnya
sendiri.

Jawaban tersebut diterima dan pangeran terbebas dari
tiang gantungan.

Sementara itu Peter dengan berdebar-debar agak takut
memasuki kamar pengantinnya. Ia sangat terperanjat
ketika di atas ranjang terbaring seorang perempuan
yang cantik jelita dan seksi.

"Kamu siapa..?" tanya Peter tak mengerti.

"Karena kamu sangat baik terhadapku, setengah hari aku
akan menjadi nenek sihir dan setengah harinya lagi aku
akan menjelma menjadi putri yang paling cantik.
Sekarang, terserah kamu, mau pilih mana, apakah siang
sebagai nenek sihir dan malam jadi putri atau
sebaliknya," kata perempuan tersebut.

Peter pun bingung. Di satu sisi, ia ingin menunjukkan
kepada semua orang betapa cantiknya istrinya, tapi ia
juga takut nanti ada yang ingin merebutnya. Kalau
istrinya menjelma jadi putri cantik di malam hari,
hanya ia yang akan 'menikmatinya'. Akhirnya Peter
menyerahkan keputusan tersebut kepada sang putri.

"Kalau begitu aku akan menjelma jadi putri cantik
sepanjang waktu, karena kamu telah memberiku apa yang
diinginkan perempuan, yaitu kebebasan untuk mengatur
hidupku sendiri," kata sang putri.

Yang diperlukan oleh seorang perempuan adalah
kebebasan untuk mengungkapkan siapakah dirinya.

Rabu, 22 April 2015

Family

- Saya bersenggolan dgn seseorg yg tdk saya kenal. "
Oh, maafkan saya,"
reaksi spontan saya.
 Ia jg berkata:
"Maafkan sy juga."
Orang itu & saya berlaku sangat sopan.
Kami berpisah & mengucapkan selamat tinggal...

Namun cerita lainnya terjadi di rumah.
 Pada hari itu juga, saat saya memasak makan malam,
anak lelaki saya berdiri diam² di belakang saya.
 Saat saya berbalik,
hampir saja membuatnya jatuh. "Minggir!" teriak saya dgn marah.
Ia pergi dgn hati hancur......

Saat berbaring di tempat tidur, dgn halus Tuhan berbicara: "Sewaktu kamu berurusan dgn org yg tdk kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan, tetapi dgn anak yg engkau kasihi, engkau perlakukan dgn sewenang²......
Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan kuntum² bunga yg berserakan. Bunga² tsb telah dipetik oleh anakmu; merah, kuning & biru. Anakmu berdiri tanpa suara utk memberikan kejutan bagimu, tetapi
kamu bahkan tdk melihat matanya yg basah saat itu."

Sekarang air mataku mulai menetes.
Pelan² saya pergi ke kamar anakku & berlutut di dekat tempat tidurnya,
"Apakah bunga² ini engkau petik untukku, anakku?"
 Ia tersenyum,
" Aku ambil bunga² itu krn mereka cantik spt Ibu.
Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yg berwarna biru."
"Anakku, Ibu sangat menyesal krn telah berlaku kasar pdmu."
Si kecilku berkata,
"Oh ibu, tdk apa². Aku tetap mencintaimu"
"Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar² menyukai bunga²  ini, terutama yg biru." Dan kupeluk anakku.
Kuciumi pipi & keningnya.
Air mataku tak bisa kubendung lagi...

Apakah kita menyadari bahwa jika kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja  akan dgn mudahnya mencari pengganti kita dlm hitungan hari?

Tetapi keluarga yg kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka......

Minggu, 19 April 2015

Bunyi yang punya arti

Unknown Source

Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di
kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang
lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu.

Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba
orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan
berbisik, "Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar
suara yang kudengar?"

Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu
sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya
dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang
lalu-lalang. Apa yang kau dengar?"

"Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa
mendengar suara nyanyiannya."

Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh
perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan
berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau.
Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada,
bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah
kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa
mendengarkan suara seekor jangkrik?"

Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi
di sekitar sini sekarang."

Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah,
lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. Di situ
ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang Indian
itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah
terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.

Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu,
dan dia pun mulai bisa mendengar kan suara
nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan-jalan,
orang
kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara
alami bisa mendengar lebih baik dari kami."

Orang desa itu tersenyum dan kemudian
menggeleng-gelengkan kepalanya sambil
berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang
desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang
kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya
kepadamu!"

Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan
menjatuhkannya di trotoar.

Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke
arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang logam
itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan
kedua orang itu kembali berjalan-jalan.

Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang
logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik
tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya
dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah
satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu.
Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar
lebih baik daripada orang kota. Tidak. Alasannya
adalah
bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal
yang biasanya kita perhatikan."

Seringkali ketika kita dalam masalah, kita berteriak
memohon pertolongan pada Tuhan, dan kita merasa Dia
diam saja. Ketika membaca cerita ini kita jadi sadar,
sebabnya bukan karena Tuhan tidak menjawab, tapi
karena kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan
permasalahannya daripada fokus pada Tuhan dan
pertolonganNya.

Kita memasang telinga agar Tuhan menjawab sesuai
dengan keinginan dan cara kita dan menolak suara Tuhan
yang mengatakan bahwa Dia menyediakan jalan lain yang
lebih baik!

Sabtu, 18 April 2015

Mawar

Oleh: Tidak Diketahui

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai
sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu
di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil
telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil
tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya
pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang
cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini
dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun,
dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang
menganggu, segera disianginya agar terhindar dari
kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah
tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai
merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna.
Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan
hasil.

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak
heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi
tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri
tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga
yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu
keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, "Mengapa dari
bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang
tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk
merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja
tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari
kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya
membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku
berdarah karena duri-duri penganggu ini."

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk
memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli.
Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan
petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu
pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai
merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang
tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu.
Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga
itu pun meranggas dan layu.

Teman, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi, ada ada
satu pesan moral yang bisa kita raih didalamnya. Jiwa
manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam
setiap jiwa, selalu ada 'mawar' yang tertanam. Allah
yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Allah
lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu
kita. Layaknya taman- taman berbunga, sesungguhnya di
dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang
akan merekah.

Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat
"duri" yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya
melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang.
Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita
kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya.
Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang
akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk "menyirami"
hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya,
kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi
yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga
sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa.
Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu.
Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri
dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain
lah yang kadang harus menunjukannya.

Teman, jika kita bisa menemukan "mawar-mawar" indah
yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat
mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu
untuk membuatnya akan membuatnya merekah, dan terus
merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul.
Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas
kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi
taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah
saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang
mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang
muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma
keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya
ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati.
Mari, kita temukan "mawar-mawar" ketenangan,
kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita.
Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan
onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita
berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan
tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita
bersedih nestapa.

Teman, biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam
hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya
kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang
teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang
dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru
bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang
yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan
keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka.
Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai
bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan
menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.



Jumat, 17 April 2015

Kisah lantai pualam

Oleh: Tidak Diketahui

Alkisah terdapat sebuah museum yang lantainya terbuat
dari batu pualam yang indah. Di tengah-tengah ruangan
museum itu dipajang sebuah patung pualam pula yang
sangat besar. Banyak orang datang dari seluruh dunia
mengagumi keindahan patung pualam itu. Suatu malam,
lantai pualam itu berkata pada patung pualam.

Lantai Pualam: "Wahai patung pualam, hidup ini sungguh
tidak adil. Benar-benar tidak adil! Mengapa
orang-orang dari seluruh dunia datang kemari untuk
menginjak-injak diriku tetapi mereka mengagumimu?
Benar-benar tidak adil!"

Patung Pualam: "Oh temanku, lantai pualam yang baik.
Masih ingatkah kau bahwa kita ini sesungguhnya berasal
dari gunung batu yang sama?"

Lantai Pualam: "Tentu saja, justru itulah mengapa aku
semakin merasakan ketidakadilan itu. Kita berasal dari
gunung batu yang sama, tetapi sekarang kita menerima
perlakuan yang berbeda. Benar-benar tidak adil!"

Patung Pualam: "Lalu apakah kau masih ingat ketika
suatu hari seorang pemahat datang dan berusaha memahat
dirimu, tetapi kau malah menolak dan merusakkan
peralatan pahatnya?"

Lantai Pualam: "Ya, tentu saja aku masih ingat. Aku
sangat benci pemahat itu. Bagaimana ia begitu tega
menggunakan pahatnya untuk melukai diriku. Rasanya
sakit sekali!"

Patung Pualam: "Kau benar! Pemahat itu tidak bisa
mengukir dirimu sama sekali karena kau menolaknya."

Lantai Pualam: "Lalu?"

Patung Pualam: "Ketika ia memutuskan untuk tidak
meneruskan pekerjaannya pada dirimu, lalu ia berusaha
untuk memahat tubuhku. Saat itu aku tahu melalui hasil
karyanya aku akan menjadi sesuatu yang benar-benar
berbeda. Aku tidak menolak peralatan pahatnya
membentuk tubuhku. Aku berusaha untuk menahan rasa
sakit yang luar biasa."

Lantai Pualam: "Mmmmmm...."

Patung Pualam: "Kawanku, ini adalah harga yang harus
kita bayar pada segala sesuatu dalam hidup ini. Saat
kau memutuskan untuk menyerah, kau tak boleh
menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi pada
dirimu sekarang."

Rabu, 15 April 2015

Anda Sudah Memiliki Semuanya

Oleh: Unknown

Siapapun yang saat ini berhasil mencapai puncak
prestasi, telah memulai semuanya dengan apa adanya,
dan bekerja selangkah demi selangkah menuju cita-cita
mereka. Apa yang telah anda miliki SEKARANG, sudah
cukup untuk menuju apapun yang anda ingin capai.

Semua modal yang diperlukan sudah anda miliki saat ini
untuk mulai. Tidak perlu menunggu lebih lama lagi.
Malahan, semakin lama anda menunggu, hanya akan
membuat cita-cita anda semakin menjauh.

Gunakan apa saja yang saat ini ada dalam jangkauan
anda, dan fokuslah. Menunggu apa yang tidak ada dalam
jangkauan - sama saja dengan mengkhayal tanpa hasil.
Para penulis besar dunia tidak menunggu sampai
memiliki mesin tik atau komputer untuk berkarya,
tetapi toh mereka berani memulai. Itu yang penting.

Membuat yang tidak ada menjadi ada - itulah yang
seharusnya menjadi fokus anda. Karena untuk memulai -
anda sudah memiliki semuanya.

Iri tiada henti

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Ada seorang pemecah batu yang melihat seorang kaya.
Iri dengan kekayaan orang itu, tiba-tiba ia berubah
menjadi orang kaya. Ketika ia sedang bepergian dengan
keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang
pejabat. Iri dengan status pejabat itu, tiba-tiba ia
berubah menjadi seorang pejabat.

Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas
terik matahari. Iri dengan kehebatan matahari,
tiba-tiba ia berubah menjadi matahari. Ketika ia
sedang bersinar terang, sebuah awan hitam
menyelimutinya.
Iri dengan selubung awan, tiba-tiba ia berubah menjadi
awan. Ketika ia sedang berarak di langit, angin
menyapunya. Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia
berubah menjadi angin.

Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus
gunung. Iri dengan kegagahan gunung, tiba-tiba ia
berubah menjadi gunung. Ketika ia sedang bertengger,
ia melihat ada orang yang memecahnya. Iri dengan orang
itu, tiba-tiba ia terbangun sebagai pemecah batu.
Ternyata itu semua hanya mimpi si pemecah batu.

Karena kita semua saling terkait dan saling
tergantung, tidak ada yang betul-betul lebih tinggi
atau lebih rendah. Kehidupan ini baik-baik saja kok...
sampai Anda mulai membanding-bandingkan.

Kata Sang Guru: "Rasa berkecukupan adalah kekayaaan
terbesar." Pengejaran keuntungan, ketenaran, pujian,
dan kesenangan bersifat tiada akhir karena roda
kehidupan terus berputar, silih berganti
dengan kerugian, ketidaktenaran, celaan, dan
penderitaan. Inilah delapan kondisi duniawi yang
senantiasa mengombang-ambingkan kita sepanjang hidup.

Kebahagiaan terletak pada kemampuan untuk
mengembangkan pikiran dengan seimbang, tidak melekat
terhadap delapan kondisi duniawi. Boleh-boleh saja
kita menjadi kaya dan terkenal, namun orang bijaksana
akan hidup tanpa kemelekatan terhadap delapan kondisi
duniawi. Kebahagiaan sejati tidaklah terkondisi oleh
apa pun. Be Happy!

Selasa, 14 April 2015

Arloji dan serbuk kayu

Unknown                              
                                                           
(Tahukah anda bahwa problema yang kita hadapi akan berkurang seperempat hanya dengan membiarkan diri duduk secara tenang?)                                          
                                                           
Seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja,  secara tak  disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu.                  
 Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup
 lama. Ia amat mencintai arloji tersebut.                  
                                                           
 Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan  kembali  arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si
 tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman    karyawan yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun  
 sia-sia saja. Arloji kesayangan  itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan  siang. Para pekerja sertapemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu          meninggalkan bengkel kayu tersebut.                      
                                                           
 Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka
 mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu
 tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama    
 berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si
 tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat      
 gembira.                                                  
                                                           
 Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah
 membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Kini cuman dia  
 seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu      
 'Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?' Tanya si  
 tukang kayu.                                              
                                                           
 'Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan
 itu saya bisa mendengar bunyi 'to-tak, tok-tak'. Dengan itu
 saya tahu di mana arloji itu berada.' Anak itu menjawab.  
                                                           
                                                           
 -----------------------                                  
 - Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit    
 diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita
 terjerumus dalam seribu satu macam 'kegaduhan'          
 - Bila anda ingin berdoa, masuklah ke dalam kamar dan    
 tutuplah pintunya.                                        
                                                           
                                                   
                                                           

                                                           
                                                           

Minggu, 12 April 2015

Susunan pengurus KKMK Unhas periode 2014/2015




Ketua         : Rendy Aprilianus Jiwono


     










Wakil Ketua        : Patricia Pondaag
                         
Sekretaris            : Shinta Andries












Bendahara           : Valeria Velda












Divisi liturgi
Meylisa Tjiang (Koordinator)












Amelia Tandriyadi












Pratiwi Hutomo












Regina Claudia











Priska G. Sombolayuk
Dewi Katarina
Samuel Yoris Tunggala
Teresia Avilla Nipa
Christy A. Budiono
Ave Maria
Maria Ayu Florenza
Eric Untario
Vicky
Ayu Dwilestari
Velicia Margaretha

Divisi minat dan bakat
Adrian Yohanes (Koordinator)
Eka Cresentia
Clara David
Kevin A. Wijaya
Mateus Michael T
Richard J. Johansyah
Jose Reagan Rahail
Qonita Amelia Suherlan
Soyia Sampe Polan
Rini Mulyani
Wilson P.
Vindy Eka Goutama
Widyatma Adinda Jubhari
Victorio Tungadi
Edberg M. Thendean

Divisi humas dan publikasi
Daniel S. Lawrence (Koordinator)
Shella Limbunan
Kelvin Thentrawan
Michael D. Salim
Silvester Gesiantho
Anom Partha Jaya
Noratu Sendana
Fidelisa Cita Arini Simon
Enrico Leonardo
Ryan Rich Frans
Happy Theresia
Daniel Tandiari
Theresia Arief
Ave Winny Pravita
Geraldy Dharmaji
Gabriella Natalia

Divisi pendidikan
Angelina F. Wulur (Koordinator)
Cindy Hartono
Reynaldus B. Johansyah
Prasetio K. Budiono
Agung Danan Jaya
Widya Aprilia
Indar Indriana
Cindy Eka Goutama
Jonathan
Devina Juanita
Primitha Yulianti
Mariska Juanita
Levina Priscilla
Lusiana
Krisna Goysal

Divisi dana dan usaha
Edelweis Christine (Koordinator)
Reagan Cendikiawan
V. Julio Halimputera
Warren Lie
Steven Gosal
Krisna Andynata S.
Jennifer Lesmana
Irene Hongdyanto
Chessia Natalia

Belinda Tendeanan











Fourenty Kusuma
Fabiola C. Wulur
Jennifer Gonardy
Kwan Silvea Kwandou
Melinda N. Leonardo
Jessica Thioritz

Paskah 2015 KKMK Unhas

Perayaan Paskah 2015 bersama KKMK Unhas diadakan pada hari Minggu tanggal 12 April 2015 di Wisma Kare (depan Top Mode) Jalan Perintis Kemerdekaan 28, Daya Biringkanaya, pukul 10.00- selesai. Perayaan paskah kita tahun ini bertemakan "menjadikan keluarga sebagai sekolah iman". Secara keseluruhan, acara paskah 2015 ini berlangsung sukses berkat partisipasi dan dukungan teman-teman KKMK Unhas dan panitia paskah.

Ini nih foto panitia paskahnya

Cabut Gigi Takut Jarum Suntik?



Tidak sedikit dari kita yang sangat takut pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Alasannya adalah karena takut akan adanya rasa sakit pada saat perawatan. Ada yang takut dengan suara bor gigi, tetapi yang paling banyak adalah takut dengan jarum suntik pada saat akan cabut gigi. Pada anak-anak, rasa takut ini ditunjukkan dengan reaksi penolakan untuk duduk di kursi gigi, menangis, atau bahkan memberontak dengan menendang  dan memukul apapun yang ada di sekitarnya. Pada orang dewasa, rasa takut yang timbul ditandai dengan meningkatnya denyut nadi, tangan terasa dingin, berkeringat, bahkan wajah menjadi pucat.

Prosedur pencabutan gigi pada kasus gigi yang sudah sangat goyang misalnya pada gigi anak-anak, tidak perlu menggunakan jarum suntik, cukup dengan mengolesi anestesi topikal atau menyemprotkan chlor ethyl pada permukaan gusi dari gigi yang akan dicabut. Anestesi topikal ini hanya menghilangkan rasa sakit di bagian permukaan saja karena hanya mengenai ujung-ujung sarafnya. Akan tetapi pada kasus gigi yang akan dicabut masih keras, tahap pertama yang dilakukan adalah anestesi dengan memasukkan bahan pemati rasa/anestetikum/obat bius lokal untuk menghilangkan rasa sakit melalui suatu alat yang populer dengan nama jarum suntik atau spuit. Benda inilah yang paling ditakuti oleh banyak kalangan termasuk orang dewasa. Alat suntik yang sudah terkenal ini bentuknya seperti di bawah ini dengan ukuran yang bermacam-macam dan jarum yang lebih besar dan agak tebal. 




Tetapi sekarang, tidak usah terlalu takut dengan jarum suntik. Seiring dengan perkembangan teknologi, alat suntik yang digunakan pun didesain sebisa mungkin untuk meminimalkan rasa sakit yang ditimbulkan dengan jarum yang lebih kecil, tipis, dan halus  dengan anestesi intraligament menggunakan citojet yang bentuknya seperti pistol mainan dan berbunyi ‘klik klik” ketika larutan anestesi dideponirkan. Suntikan intraligament ini dilakukan ke dalam ligamen periodontal dengan memasukkan jarum ke dalam sulkus/saku gusi/gingiva bagian mesial dan distal gigi. Teknik ini memberikan beberapa keuntungan yaitu pengontrolan rasa sakit yang lebih cepat dan mudah, lebih nyaman dibandingkan dengan teknik anestesi lokal yang lain, membutuhkan bahan anestetikum yang lebih sedikit, dan lebih bersahabat terutama jika digunakan pada pasien anak. Selain itu, pada daerah tempat masuknya jarum dapat dilakukan anestesi topikal terlebih dahulu sehingga meminimalkan rasa sakit.

Dewasa ini, dokter gigi lebih sering menggunakan alat citojet ini dengan teknik anestesi intraligament, meskipun pada kasus-kasus tertentu memang masih harus menggunakan spuit biasa terutama pada gigi belakang rahang bawah.