Pemateri pertama yaitu dr. Vitalis Talik membawakan materi mengenai "How to be A Five Star Medical Worker in Catholic Perspective" |
Blog ini berisikan informasi tentang Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran Universitas Hasanuddin (KKMK Unhas): profil KKMK Unhas, susunan pengurus dan anggota dari masa ke masa, perkumpulan Agape Unhas, renungan, kegiatan KKMK Unhas, informasi kesehatan, dll. Blog ini dikelola oleh KKMK Unhas, tetapi tetap terbuka bagi seluruh pembaca untuk menaburkan kasih di antara sesama manusia tanpa memandang perbedaan yang ada demi terciptanya kedamaian di muka bumi...
Minggu, 05 Maret 2017
Sharing & Discussion KKMK 2017
Kamis, 26 Januari 2017
COMING SOON: Sharing and Discussion 2017
Hai sobat-sobat KKMK!
KKMK memiliki event baru yang akan datang, yaitu "Sharing and Discussion". Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap KKMK sehingga para anggota KKMK semakin giat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, serta juga meningkatkan eksistensi KKMK di masyarakat.
Kapan?
Di mana?
Hm, nantikan informasi selanjutnya di blog KKMK.
Cheers ;)
Rabu, 18 Januari 2017
COMING SOON: KKMK CUP 2017
Syalom!
KKMK akan kembali mengadakan event besar tahunannya, yaitu KKMK Cup.
Pada tahun ini, KKMK Cup akan mengundang lebih banyak lagi peserta.
Penasaran..?
Stay tuned di blog KKMK untuk informasi lebih lanjut ;)
Sabtu, 07 Januari 2017
Natal KKMK 2016: Serve One Another in Love
Makassar - Sabtu, 7 Januari 2017 bertempat di Panti Werdha Theodora, Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) mengadakan acara Natal bersama para lansia yang tinggal di sana. Sebanyak 21 lansia mengikuti misa bersama dgn KKMK yang dipimpin oleh Pastor Cakra Arung Raya, Pr. Misa natal berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh banyak anggota KKMK dari berbagai angkatan. Dalam kotbahnya, pastor menjelaskan agar dengan pesta Natal ini kita bukan hanya berpesta secara jasmani dalam gegap gempita, namun harus tetap melayani sesama, dan memiliki iman, kasih, serta harapan, sebagaimana yang tertera dalam subtema acara Natal yaitu "Serve One Another in Love".
Anggota Paduan Suara KKMK |
Pemberian bingkisan |
Setelah misa, acara kemudian dilanjutkan oleh sambutan-sambutan, antara lain dari Lady Maria (PDU '15) selaku Ketua Panita Natal, kemudian Calvien Hamiros (Psikologi '15) sebagai Wakil Ketua KKMK, dan drg. Eri Jubhari, M.Kes, Sp.Pros sebagai pembina KKMK. Tak lupa juga, Pastor Cakra juga memberikan nasihat khusus mengenai bagaimana bersikap sebagai orang Katolik saat ini.
Kemudian, acara santap sore bersama diiringi dengan persembahan pujian yang indah dari paduan suara KKMK, lalu ada kesan dan pesan natal dari seorang oma perwakilan Panti Werdha Theodora, serta persembahan pujian dari oma.
Kesan dan pesan natal dari oma |
Akhirnya, di penghujung acara dibagikan doorprize dan bingkisan kepada oma-oma serta foto bersama.
Foto bersama anggota KKMK dan oma-oma Panti Werdha Theodora |
Semoga dengan acara ini bisa membawa damai Natal di antara kita semua, agar kita bisa menjadi lilin terang dalam kegelapan yang tetap terus melayani sesama dalam kasih
#KKMKJaya
Kamis, 05 Januari 2017
Natal KKMK 2017
Syalom!
Salam sejahtera untuk kita semua!
Mari kita membuka tahun 2017 dengan acara natal bersama KKMK yang akan dilaksanakan pada:
Sabtu, 7 Januari 2017
16.00 WITA-selesai
Panti Werdha Theodora
Jl. Sungai Saddang no. 21
#KKMKJaya
Salam sejahtera untuk kita semua!
Mari kita membuka tahun 2017 dengan acara natal bersama KKMK yang akan dilaksanakan pada:
Sabtu, 7 Januari 2017
16.00 WITA-selesai
Panti Werdha Theodora
Jl. Sungai Saddang no. 21
#KKMKJaya
Selamat Tahun Baru 2017
Tidak terasa, kita sudah sampai di tahun 2017. Semoga di tahun 2017 ini bisa menjadi lebih baik daripada tahun sebelumnya, dan segala rencana-rencana boleh berlangsung dengan lancar dan senantiasa diberkati Tuhan.
Semoga KKMK semakin jaya, dan semakin giat bekerja di ladang Tuhan untuk mengabdi ke masyarakat dalam bidang kesehatan.
#KKMKJaya
Semoga KKMK semakin jaya, dan semakin giat bekerja di ladang Tuhan untuk mengabdi ke masyarakat dalam bidang kesehatan.
#KKMKJaya
Bakti Sosial Kota KKMK 2016
Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) telah menyelenggarakan Bakti Sosial Kota pada Minggu, 18 Desember 2016 bertempat di SD Katolik Santo Aloysius dengan item kegiatan berupa sunatan massal (23 pasien), pemeriksaan gigi (31 pasien), dan pemeriksaan kesehatan (41 pasien).
Registrasi Pasien |
Kegiatan sirkumsisi |
Berikut penanggung jawab kegiatan baksos:
-dr. Wihelmus Supriyadi, Sp.OT penanggung jawab kegiatan sunatan massal
-drg. Erwin Launardo penanggung jawab pemeriksaan gigi
-dr. Fransiska C. Subeno penanggung jawab pemeriksaan kesehatan
Kegiatan pemeriksaan dan perawatan gigi |
Suasana bakti sosial |
Foto bersama para peserta baksos |
#KKMKJaya
Kamis, 15 Desember 2016
Bakti Sosial Kota KKMK 2016
Salam sejahtera untuk kita semua!
Dalam rangka pelayanan untuk sesama dan sekaligus merealisasikan program kerja Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) 2016-2017, maka KKMK akan mengadakan bakti sosial pada,
Hari, tanggal : Minggu, 18 Desember 2016
Tempat : SD Katolik Santo Aloysius, Jl. Letjen Hertasning no. 102
Waktu : 10.00-selesai
Berikut item acara yang akan dilaksanakan, yaitu:
1. Pemeriksaan Kesehatan
2. Pemeriksaan Gigi
3. Sunatan Massal
Bakti sosial ini GRATIS dan terbuka untuk umum.
Mari kita menyukseskan bersama kegiatan KKMK.
Tuhan Memberkati.
#KKMKJaya
Senin, 21 November 2016
Rekoleksi KKMK 2016: Wajah Kerahiman Allah Yang Mempesona
Haii!
Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) Universitas Hasanuddin telah mengadakan Rekoleksi pada tanggal 19-20 November 2016 di Taman Kenangan, Pakatto.
Mari kita simak kegiatannya :)
Sebagai program kerja dari divisi liturgi, KKMK mengadakan kegiatan rekoleksi yang bertujuan untuk menguatkan iman anggota KKMK sekaligus mengakrabkan relasi antar anggota KKMK. Kegiatan rekoleksi ini dipimpin oleh Pastor Philipus Kala, Pr. Ketua teamwork kegiatan ini adalah Eric Untario dari Pendidikan Dokter angkatan 2014. Jumlah komponen KKMK yang mengikuti kegiatan ini kurang dari yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan yang secara tiba-tiba bertabrakan. Namun, hal ini tidak menghalangi kebersamaan yang tercipta antar anggota-anggota preklinik, klinik, bahkan dokter KKMK.
Peserta mencari benda di sekitar lokasi |
Ibadah sabda |
Kegiatan dilanjutkan dengan Ibadat Taize yang dirangkaikan dengan rekonsiliasi. Setelah itu, para peserta diarahkan untuk tidur, walaupun masih ada beberapa peserta yang melanjutkan tugas-tugas kuliahnya ataupun belajar di sana.
Sesi materi: peserta antusias memperhatikan dan merenungkan | penjelasan pastor |
Ibadat Taize |
Setelah sesi sharing ini, pastor pulang, dan peserta melanjutkan sendiri agendanya yaitu doa koronka dan ziarah kubur pastor. Perlu kita ketahui bahwa Pakatto juga merupakan pemakaman pastor-pastor.
Foto bersama pastor dan peserta Rekoleksi |
Games |
Ziarah kubur |
Doa koronka |
Replika Holy Land |
Yeah, setelah tour di Holy Land selesai, artinya rangkaian acara telah berakhir, dan para peserta kembali ke Makassar.
Akhir kata, semoga iman anggota KKMK dapat semakin bertumbuh dewasa dalam Tuhan, dan antar anggota KKMK dapat menjadi semakin akrab sehingga nama Tuhan terus dipermuliakan.
Stay tuned di kegiatan KKMK berikutnya ;)
Kamis, 17 November 2016
REKOLEKSI KKMK 2016
Syalom!
Rekoleksi Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) akan dilaksanakan pada:
Sabtu-Minggu, 19-20 November 2016
Bertempat di Taman Kenangan Keuskupan Agung Makassar, Pakatto
Mari kita menghadiri dan meramaikan rekoleksi ini untuk memperdalam iman bersama, selain itu ada juga ziarah, doa koronka, dan doa taize. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengakrabkan anggota KKMK lintas angkatan, bahkan dengan dokter-dokter alumni KKMK.
Jadi, tunggu apalagi? Ayo, join di rekoleksi bersama KKMK 2016.
Senin, 07 November 2016
Berbagi Berkat Kepada Sesama
Ada
tradisi suatu keluarga atau kantor, yang setiap kali ada perayaan ulang tahun
anggota keluarga atau kantor, mengadakannya di sebuah panti asuhan atau
mengundang mereka ke suatu tempat untuk diajak pesta merayakan kegembiraan dan
syukur. Di tempat itu, kecuali mengadakan pesta, memberikan sumbangan, membagi
souvenir untuk masing-masing anak, juga menjadikan mereka sebagai bagian dari
perjalanan hidupnya. Bagi mereka, membagikan sesuatu sebagai tanda syukur untuk
orang-orang yang demikian rasanya jauh lebih bermakna daripada pesta besar
tanpa mereka. Kegembiraan mereka lebih menusuk hati, kebutuhan mereka lebih
nyata, dan senyum mereka lebih meneguhkan. Itulah sebabnya keluarga ini selalu
menjadi momen syukur untuk bisa berada di tengah-tengah orang yang membutuhkan
dan berbagi sedikit berkat untuk mereka.
Yesus hari ini meneguhkan orang-orang yang berbuat seperti
itu. Yesus tidak melarang siapa pun mengadakan pesta dan mengundang orang-orang
berada yang dikenalnya. Namun, Yesus berharap agar sapaan kita tidak terbatas
pada mereka saja. Sapaan dan perhatian kita perlu diperluas pada orang-orang
yang membutuhkan. Mereka memang tidak bisa membalas dengan perhatian dan
imbalan, tetapi hanya dengan senyum dan dengan pembelajaran hidup. Dengan hadir
di tengah mereka, kita kadang lebih banyak belajar makna hidup yang lebih
dalam. Apa yang kita lakukan untuk mereka, sama juga kita lakukan untuk Tuhan.
Kalau kita melakukannya untuk Tuhan, pada saatnya berkat yang berlimpah juga
akan dibagikan-Nya untuk kita. (SY/Inspirasi
Batin 2016)
Selasa, 01 November 2016
Berjuang Bersama Yesus
Di sebuah kelas, Bu Guru bertanya pada murid-muridnya, "Ucok, cita-citamu
jadi apa kalau sudah besar nanti?" Ucok menjawab, "Jadi tentara,
Bu." "Bagus, badanmu cocok sekali kalau jadi tentara," timpal
sang guru.
Bu Guru bertanya kepada murid yang lain, "Butet, nanti kalau sudah besar, apa cita-cita kamu?" "Aku mau jadi dokter, Bu. Punya rumah sakit sendiri, rumah mewah, mobil, kapal pesiar di Danau Toba dan membahagiakan suami serta kedua orangtuaku," jawab Butet. "Bagusssss! Mulia sekali cita-citamu," kata Bu Guru. "Kalau kamu, Poltak? Apa cita-citamu?" "Kawin sama Butet lah, Bu...!" kata Poltak, disambut tertawa terbahak-bahak teman-temannya.
Kisah jenaka di atas adalah gambaran hidup kita masing-masing yang diisi dengan banyak hal. Salah satunya adalah cita-cita atau harapan hidup kita masing-masing, mau jadi apa dan bagaimana kita dalam cara hidup kita. Biasanya, cita-cita kita mengarah kepada pengangkatan situasi hidup yang membuat kita bahagia dan nyaman serta mapan. Inilah cita-cita kita di dunia untuk mengejar kebahagiaan.
Dalam hidup beriman, kita memiliki cita-cita yang besar yaitu menjadi orang yang berbahagia di hadapan Tuhan dan manusia. Tujuan kedatangan Yesus ke dunia ini adalah untuk membawa kebahagiaan kepada kita semua. Dan puncak kebahagiaan itu adalah memiliki Yesus itu sendiri dalam hidup kita. Inilah puncak kebahagiaan yang tertinggi. Persoalannya sekarang, maukah kita menjadikan Yesus Kristus menjadi cita-cita tujuan hidup kita? Menjadi pengikut dan pelaksana firman Tuhan sebagai sesuatu yang harus kita raih.
Masalahnya lagi, ternyata untuk menjadi orang beriman yang meraih kebahagiaan menurut cara hidup Yesus sangat bertentangan dengan cara dunia ini. Hal ini terungkap dalam Injil hari ini; di mana dikatakan, berbahagialah orang yang miskin, yang berdukacita, yang lemah lembut, yang kelaparan dan yang murah hati. Berbeda dengan yang dikejar oleh orang-orang di zaman ini, semua mengejar kekayaan, pesta pora dan bersenang-senang. Tidak ada tempat bagi orang yang lemah lembut hatinya. Sikap keras hati dan tega bersaing mengalahkan orang lain, mengenyangkan diri sendiri dengan kerakusannya, dan orang akan merasa rugi bila beramal karena mereka tidak mendapat apa-apa.
Tawaran jalan kebahagiaan dari Yesus akan terasa sangat berat bagi orang yang sudah melekat kuat pada dunia ini. Butuh usaha dan perjuangan yang gigih seperti teladan hidup para kudus yang sudah meraih mahkota surgawi yang dirayakan secara khusus hari ini. Mereka mengalahkan dirinya dan cara hidup dunia ini. Mereka berjuang bersama Kristus dengan kelemahannya dan dikuatkan oleh-Nya, bahkan banyak yang menumpahkan darahnya demi iman akan Tuhan. Para kudus ini berdiri kokoh menantang dunia; mereka tetap pada imannya meski ditolak. Para kudus menjadi teladan yang baik dan sangat nyata bahwa cita-cita sebagai murid Kristus adalah berbahagia bersama Kristus, dan berjuang di dunia ini dengan jalan sabda bahagia-Nya.
Dunia ini akan diubah menjadi surga ketika kita sepakat hidup berjuang melakukan delapan sabda bahagia yang kita dengar hari ini. Bukan hal yang mudah, menghadapi dunia dan diri sendiri yang tidak suka jalan kebahagiaan hidup Kristus yang penuh salib menuju kemuliaan-Nya. Namun kita berjuang bersama Yesus yang telah mengalahkan dunia dan membuat kita berbahagia. Para kudus sudah membuktikan dan meraihnya. Sekarang giliran kita memperjuangkan cita-cita surgawi ini bersama Yesus. [Rm. Patrisius Marianus Simanjuntak, O.Carm/RUAH]
Bu Guru bertanya kepada murid yang lain, "Butet, nanti kalau sudah besar, apa cita-cita kamu?" "Aku mau jadi dokter, Bu. Punya rumah sakit sendiri, rumah mewah, mobil, kapal pesiar di Danau Toba dan membahagiakan suami serta kedua orangtuaku," jawab Butet. "Bagusssss! Mulia sekali cita-citamu," kata Bu Guru. "Kalau kamu, Poltak? Apa cita-citamu?" "Kawin sama Butet lah, Bu...!" kata Poltak, disambut tertawa terbahak-bahak teman-temannya.
Kisah jenaka di atas adalah gambaran hidup kita masing-masing yang diisi dengan banyak hal. Salah satunya adalah cita-cita atau harapan hidup kita masing-masing, mau jadi apa dan bagaimana kita dalam cara hidup kita. Biasanya, cita-cita kita mengarah kepada pengangkatan situasi hidup yang membuat kita bahagia dan nyaman serta mapan. Inilah cita-cita kita di dunia untuk mengejar kebahagiaan.
Dalam hidup beriman, kita memiliki cita-cita yang besar yaitu menjadi orang yang berbahagia di hadapan Tuhan dan manusia. Tujuan kedatangan Yesus ke dunia ini adalah untuk membawa kebahagiaan kepada kita semua. Dan puncak kebahagiaan itu adalah memiliki Yesus itu sendiri dalam hidup kita. Inilah puncak kebahagiaan yang tertinggi. Persoalannya sekarang, maukah kita menjadikan Yesus Kristus menjadi cita-cita tujuan hidup kita? Menjadi pengikut dan pelaksana firman Tuhan sebagai sesuatu yang harus kita raih.
Masalahnya lagi, ternyata untuk menjadi orang beriman yang meraih kebahagiaan menurut cara hidup Yesus sangat bertentangan dengan cara dunia ini. Hal ini terungkap dalam Injil hari ini; di mana dikatakan, berbahagialah orang yang miskin, yang berdukacita, yang lemah lembut, yang kelaparan dan yang murah hati. Berbeda dengan yang dikejar oleh orang-orang di zaman ini, semua mengejar kekayaan, pesta pora dan bersenang-senang. Tidak ada tempat bagi orang yang lemah lembut hatinya. Sikap keras hati dan tega bersaing mengalahkan orang lain, mengenyangkan diri sendiri dengan kerakusannya, dan orang akan merasa rugi bila beramal karena mereka tidak mendapat apa-apa.
Tawaran jalan kebahagiaan dari Yesus akan terasa sangat berat bagi orang yang sudah melekat kuat pada dunia ini. Butuh usaha dan perjuangan yang gigih seperti teladan hidup para kudus yang sudah meraih mahkota surgawi yang dirayakan secara khusus hari ini. Mereka mengalahkan dirinya dan cara hidup dunia ini. Mereka berjuang bersama Kristus dengan kelemahannya dan dikuatkan oleh-Nya, bahkan banyak yang menumpahkan darahnya demi iman akan Tuhan. Para kudus ini berdiri kokoh menantang dunia; mereka tetap pada imannya meski ditolak. Para kudus menjadi teladan yang baik dan sangat nyata bahwa cita-cita sebagai murid Kristus adalah berbahagia bersama Kristus, dan berjuang di dunia ini dengan jalan sabda bahagia-Nya.
Dunia ini akan diubah menjadi surga ketika kita sepakat hidup berjuang melakukan delapan sabda bahagia yang kita dengar hari ini. Bukan hal yang mudah, menghadapi dunia dan diri sendiri yang tidak suka jalan kebahagiaan hidup Kristus yang penuh salib menuju kemuliaan-Nya. Namun kita berjuang bersama Yesus yang telah mengalahkan dunia dan membuat kita berbahagia. Para kudus sudah membuktikan dan meraihnya. Sekarang giliran kita memperjuangkan cita-cita surgawi ini bersama Yesus. [Rm. Patrisius Marianus Simanjuntak, O.Carm/RUAH]
Langganan:
Postingan (Atom)