Rabu, 20 Mei 2015

Hukum Karma



Diceritakan oleh Maha Guru Ching Hai
Hsihu, Formosa, 13-18 Februari 1989


Saya pernah berbicara tentang "hukum karma", tetapi bukan hanya saya saja yang pernah membicarakannya; orang-orang di jaman Cina kuno juga membicarakannya. Misalnya, The Book of Liezi (Kitab Liezi, yang merupakan buku filsafat Tao yang ditulis selama Periode Peperangan pada jaman Cina kuno) memuat sebuah cerita mengenai seorang yang amat kaya, yang memiliki banyak pembantu. Orang itu sangat kejam terdapat pembantu-pembantunya, menyuruh mereka bekerja keras tetapi hanya memberikan sedikit sekali makanan. Dan bila mereka sakit, dia tidak memberikan obat kepada mereka, demikian pula dia tidak memberikan istirahat kepada pekerja lanjut usia.

Salah seorang pekerja yang sudah amat tua harus bekerja sepanjang hari tanpa istirahat. Akan tetapi, sewaktu pekerja tua ini tidur di malam hari, dia sering kali mendapatkan mimpi yang amat baik. Mungkin mirip dengan pengalaman para praktisi rohani seperti kita ini. Saya kira dia berlatih Metode Quan Yin. Dalam mimpinya, dia menjadi seorang raja, dilayani oleh banyak pelayan dan hidup bahagia dan makmur. Akan tetapi, ketika dia bangun di pagi hari, dia kembali harus bekerja sebagai pelayan. Hal ini berlangsung hari demi hari. Karena itu, setiap hari dia berharap agar malam hari cepat datang. Seusai bekerja, dia cepat-cepat pergi tidur untuk menikmati mimpinya. (Guru dan hadirin tertawa.) Dunianya lebih bahagia di malam hari. Maka, setiap hari dia menunggu matahari terbenam agar dia dapat bergembira.

Namun demikian, situasinya berlawanan dengan orang kaya itu. Si orang kaya ini juga bermimpi setiap malam, tetapi dia mengalami mimpi buruk. Dalam mimpinya, dia menjadi seorang budak dan pelayan yang dihukum oleh yang lainnya. Dia harus bekerja sepanjang hari sampai kelelahan, tetapi dia tidak mendapatkan cukup makanan dan pakaian. Dia menderita kelaparan, kedinginan, kelelahan, sakit, kerja keras dan segala macam kemalangan. Setiap malam, kedua orang itu bermimpi, tetapi yang seorang mengalami mimpi indah, sementara yang seorang lainnya tersiksa oleh mimpi buruk.

Sungguh menyedihkan mengalami mimpi buruk setiap malam, dan suatu hari, orang kaya itu tidak tahan lagi, maka dia pergi ke peramal mimpi dan menceritakan penderitaannya. Peramal mimpi itu berkata, "Hal ini terjadi karena engkau menindas para pekerjamu pada waktu siang hari sehingga engkau harus menanggung karmamu dengan mengalami penderitaan di malam hari. Hukum semesta adalah adil. Tidak ada orang yang terlalu menderita, dan tidak ada orang yang terlalu bersenang-senang." Setelah mendengar kata-kata yang mencerahkan ini, orang kaya itu segera pulang dan mulai memperlakukan pembantu-pembantunya dengan lebih baik, memberikan gaji yang cukup, dan sungguh-sungguh memperhatikan mereka. Maka penyakitnya lambat laun menjadi sembuh, dan dia tidak mengalami mimpi buruk lagi.

Hal yang demikian sungguh terjadi, mereka bukanlah khayalan. Bila seseorang memarahi kita, maka karma kita akan pindah kepadanya. Jadi, jangan takut untuk dimarahi oleh orang lain, tetapi khawatirlah bila tidak ada orang memarahi kalian, bila tidak ada orang yang berbelas kasih untuk memarahi kalian. Sekalipun bila orang memarahi kita, kita seharusnya berterima kasih kepada mereka. Dunia ini sungguh kacau-balau! Adakalanya, kita juga harus melatih diri kita dengan membiarkan diri kita mengalami sedikit penderitaan daripada senantiasa merasakan kenyamanan berlebihan. Bila kita terlalu nyaman, kita menjadi tidak nyaman dalam segi yang lain, misalnya dalam segi rohani. Sangat sedikit orang yang dapat merasa baik dalam kedua hal materi dan rohani; karena jika kita terlalu nyaman dalam setiap aspek, akan sulit untuk mengembangkan kebijaksanaan dan belas kasih kita, dan berkah pahala kita juga akan berkurang.

 

Selasa, 19 Mei 2015

Kado Kotak Kosong

Wednesday, August 11, 2004

Menjelang hari raya, seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado. Putrinya yang masih kecil, masih balita, meminta satu gulung. "Untuk apa?" tanya sang ayah. "Untuk kado, mau kasih hadiah." jawab si kecil. "Jangan dibuang-buang ya." pesan si ayah, sambil memberikan satu gulungan kecil. 

Persis pada hari raya, pagi-pagi si kecil sudah bangun dan membangunkan ayahnya, "Pa, Pa ada hadiah untuk Papa." Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab, "Sudahlah nanti saja." Tetapi si kecil pantang menyerah, "Pa, Pa, bangun Pa, sudah siang." "Ah, kamu gimana sih, pagi-pagi sudah bangunin Papa."

Ia mengenali kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya. "Hadiah apa nih?" "Hadiah hari raya untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang." Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu. Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong. Tidak berisi apa pun juga. "Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong.Buang-buang kertas kado Papa. Kan mahal?" Si kecil menjawab, "Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu buaanyaak ciuman untuk Papa." 

Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya. Dipeluknya, diciumnya. "Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu menyimpan boks ini. Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong diisi lagi ya !"

Kotak kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai apa pun, tiba-tiba terisi, tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi. Apa yang terjadi ? Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah, di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai apa pun. Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong. Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain. Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain.

Kosong dan penuh - dua-duanya merupakan produk dari "pikiran" anda sendiri. Sebagaimana anda memandangi hidup demikianlah kehidupan anda. Hidup menjadi berarti, bermakna, karena anda memberikan arti kepadanya, memberikan makna kepadanya. Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti, hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong...........

Senin, 18 Mei 2015

Jagalah cinta yang kita miliki sekarang....

Monday, July 26, 2004

Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang pria dan wanita ygang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja.
Setiap org yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia.

Mereka saling mengasihi satu sama lain.
Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit.

Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-manggil kekasih yang tidak sadar sedikit pun.
Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan wanita yang setia dan teguh itu, lalu Ia memutuskan memberikan kpd wanita itu sebuah pengecualian kpd dirinya. Tuhan bertanya kepadanya "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?". Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab:"Ya". Tuhan berkata:"Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu haruss berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 thn. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab:"saya bersedia!".

Hari telah terang. Si wanita telah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Ia mohon diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit.
Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorang dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dengan disekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pada setiap orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang wanita telah pergi ke mana. Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, namun sang wanita yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya? hanya saja ia tidak bisa berteriak, tidak bisa memeluk.

Ia hanya bisa mandangnya secara diam-diam. Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu sang lelaki.

Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh diketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat didengar oleh kupu2-kupu itu sendiri dan mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.

Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama ditinggalkannya.

Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang wanita cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dari angkasa. Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri.

Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang dibicarakan banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala dsb. Sang kupu-kupu sangat sedih.

Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang pernah dimilikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang wanita lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.

Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tdk memiliki keberanian lagi utk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan wanita itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat embusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu.

Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi.
Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan semua ini. Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah wanitanya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu. Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan wanita itu.

Dalam kapel kecil telah dipenuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yang berada di bawah berikrar di hadapan Tuhan dengan mengatakan:"saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.

Dengan pedih hati Tuhan menarik napas:"Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air bertanya:"Tidak". Tuhan lalu berkata disertai seberkas kegembiraan:"Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya:"Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup". =================

ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR. ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA. MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA.

Anggota KKMK Unhas angkatan 1992

Fakultas Kedokteran Gigi
1. Jacub Tama

Minggu, 17 Mei 2015

Ibu Belut yang Pengasih


Dikutip Dari Cerita Rakyat di Cina
Diceritakan oleh Saudara Sepelatihan

Pada jaman Cina kuno, hiduplah seorang terpelajar yang bernama Zhou Yu. Suatu hari, temannya membawakan dia belut segar, makanan yang sangat disukai oleh Zhou Yu.

Karena tidak terlalu sibuk pada hari itu, Zhou Yu ingin mencoba mempraktekkan keahlian memasaknya, yang telah lama tidak dia gunakan, dan bersiap untuk membuat sebaskom belut rebus.

Dia menaruh belut itu di dalam panci dan ketika rebusan itu mulai mendidih, Zhou Yu mengangkat tutup panci dan menyaksikan hal yang tidak biasanya. Seekor belut mendorong perutnya ke atas membentuk busur, kepala dan ekornya tetap tinggal di dalam sup.

Dengan rasa ingin tahu yang besar, Zhou Yu segera menyendok belut itu keluar dan memotong perut belut itu. Dia sangat terpesona melihat begitu banyak telur di dalam perut belut itu. Untuk melindungi telurnya, ibu belut itu bertahan sekuat tenaga melindungi perutnya agar air panas tidak melukai perutnya dengan mendorong perutnya ke atas membentuk busur.

Peristiwa ini membuat Zhou Yu ternganga, dan tidak dapat menahan air matanya. Bahkan seekor belut tahu bagaimana melindungi telurnya, dia berpikir, sedangkan dia sebagai mahluk ciptaan yang tertinggi tidaklah sebegitu berbakti pada ibunya. Tergerak hatinya, Zhou Yu berikrar untuk tidak akan pernah makan belut lagi. Dan dia menjadi lebih mencintai dan menghormati ibunya.

Sabtu, 16 Mei 2015

Air Dalam Tempat Anggur

Suatu desa akan mengadakan pesta besar dan setiap penduduk diminta untuk menyumbangkan sebotol anggur dan memasukkannya ke dalam suatu drum yang besar. Ketika perjamuan mulai dan drum itu dibuka yang keluar adalah air.

Dulunya, salah seorang penduduk dulu berpikir begini, "Seandainya saya memasukkan sebotol air kedalam drum raksasa itu, tidak ada seorangpun yang akan merasakannya." Namun ia tidak berpikir bahwa semua orang di desa itu mempunyai pikiran yang sama. Anthony de Mello SJ Doa Sang Katak 2

Jumat, 15 Mei 2015

Ia Bukan Pelayanku, Ia Guruku

Seorang guru diundang ke Tibet untuk membeberkan ajarannya.
Guru ini membawa serta seorang koki jelek yang rewel dan tidak bertanggung jawab.
  Setelah memperhatikannya selama beberapa waktu, orang-orang Tibet mendekati sang guru, dan dengan penuh hormat bertanya, "Mengapa guru begitu tenggang rasa dengan tukang masak yang tak berguna itu? Ia kelihatannya cuma menimbulkan masalah. Mengapa tidak guru pulangkan saja?" Sang guru tersenyum dan menjawab, "Ah, kalian tidak mengerti.

Saya memintanya tetap di sini bukan sebagai pelayanku, tapi sebagai guruku." Orang-orang Tibet itu kaget, dan memohon penjelasan. "Kalian lihat, sifatnya yang rewel dan tak menyenangkan itu mengajariku untuk bersikap sabar dan bertenggang rasa setiap hari. Karena itu saya menghargainya."

Kamis, 14 Mei 2015

Ciri-ciri Gusi yang Sehat



Tidak bisa dipungkiri bahwa senyum yang indah merupakan dambaan setiap orang dan gusi yang sehat berperan penting untuk mewujudkannya. Dengan mengetahui ciri-ciri atau gambaran gusi yang sehat, akan membantu kita untuk mengenal kondisi-kondisi gusi yang tidak normal sehingga dengan demikian bisa mendapat perawatan segera dan tidak berlanjut menjadi lebih parah.

Gusi yang sehat pada umumnya berwarna merah muda atau coral pink, meskipun pada beberapa individu terdapat variasi-variasi normal lainnya misalnya pada penduduk Afrika dan Asia karena adanya sel-sel melanin (melanosit) yang memberi gambaran pigmentasi agak kecoklatan pada gusi.

Gusi normal juga menunjukkan konsistensi yang kenyal, merekat erat pada tulang di bawahnya, tidak ada pertambahan ukuran atau pembesaran gusi dan tidak mudah koyak. Tekstur permukaan gusi terdapat stippling pada gusi cekat. Stippling merupakan tekstur permukaan gusi yang berbintik-bintik seperti kulit jeruk, terjadi oleh karena proyeksi lapisan papilar lamina propria yang mendorong epitel menjadi tonjolan bulat berselang-seling dengan pelekukan epitel.

Selain itu, gingiva atau gusi yang sehat tidak akan berdarah pada saat probing (pemeriksaan saku gusi dengan menggunakan probe periodontal) atau saat dipalpasi/ditekan dengan jari.

Nah, apabila ada dari kita yang tidak menunjukkan ciri-ciri gusi yang sehat seperti di atas, kemungkinan memang terjadi suatu penyakit pada gusi. Sebaiknya segera periksakan gigi dan mulut ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan.

Rabu, 13 Mei 2015

Minuman Berkarbonat Merusak Gigi





Dewasa ini, banyak orang tidak terkecuali anak-anak menyukai minuman ringan berkarbonat/bersoda atau yang lebih dikenal dengan soft drink karena rasanya yang enak dan cukup menyegarkan. Minuman ini biasanya menjadi teman bersantai dan tentunya sangat sulit melepaskan kebiasaan dari minuman tersebut. Sedemikian akrabnya minuman tersebut dengan kita, sehingga kita tidak menghiraukan dampak buruknya terhadap tubuh, terutama pada kesehatan gigi.

Minuman ringan merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol (non-alkohol), terdiri dari dua jenis, yaitu minuman ringan berkarbonat dan minuman ringan tanpa karbonat. Minuman ringan berkarbonat mengandung bahan pemanis, bahan perasa alami ataupun buatan, pewarna, kafein, asam fosfor, asam sitrat, asam karbonat.

Kebanyakan    minuman  ringan  berkarbonat  mengandung  satu  atau   dua acidulants yaitu asam fosfat dan asam sitrat. Kadang-kadang, acidulants lainnya seperti asam malat atau asam tartaric juga digunakan dalam komposisi minuman tersebut. Pada hewan penelitian telah menunjukkan bahwa asam fosfat pada pH 2,5 sangat erosif atau mengikis permukaan gigi. Komponen asam dari minuman ringan berkarbonat ini memiliki efek merusak pada email gigi dan membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan. Selain itu juga, kandungan zat gula yang ada di dalam minuman tersebut cukup tinggi. Ketika bakteri plak pada gigi menyerap gula yang berasal dari makanan atau minuman, maka bakteri itu akan mengubahnya menjadi asam yang kemudian merusak email yang akhirnya terjadi karies atau gigi berlubang. Demineralisasi secara langsung yang diakibatkan oleh kandungan asam dalam suatu jenis minuman ringan kemungkinan lebih bermakna dibanding kerugian yang diakibatkan oleh kandungan gulanya.

Pada gigi yang telah ditambal, dapat terjadi karies sekunder akibat mengkonsumsi minuman ini. Akibatnya lebih lanjut, akan menyebabkan tumpatan pada gigi dapat menjadi rusak. Berbagai penelitian juga telah menemukan bahwa minuman berkarbonat dalam jangka waktu tertentu juga dapat menurunkan kekerasan permukaan email, dentin, tambalan komposit, tambalan amalgam dan tambalan semen iononer kaca serta dapat menyebabkan kekasaran permukaan bahan tambal.

Selasa, 12 Mei 2015

Penyebab Kehilangan Gigi




Gambar sisa akar gigi molar/geraham belakang kiri rahang atas yang telah dicabut

Kehilangan gigi bisa saja terjadi pada setiap orang, baik itu anak-anak, remaja, ataupun orang tua. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan gigi:
  1. Penyakit periodontal merupakan kelainan yang melibatkan jaringan penyangga gigi dan menjadi penyebab kehilangan gigi yang paling banyak. Jaringan penyangga gigi ini meliputi gusi (gingiva), tulang alveolar (tulang yang mendukung soket gigi), sementum (lapisan tipis yang menutupi bagian akar gigi), dan ligamen periodonsium (jaringan penyangga di sekeliling akar gigi dan melekat ke tulang alveolar). Penyakit periodontal dapat berupa gingivitis dan periodontitis yang menyebabkan gigi goyang dan pada akhirnya tanggal.
  2. Karies, merupakan penyakit yang menyebabkan gigi berlubang dan menempati urutan kedua penyebab kehilangan gigi. Awalnya hanya berupa titik hitam kecil pada permukaan gigi, tetapi jika tidak dirawat lama-kelamaan akan menjadi besar dan mengenai pulpa serta menginfeksi jaringan sekitarnya sehingga mau tidak mau harus dicabut
  3. Trauma pada gigi misalnya kecelakaan, jatuh, terbentur benda keras, kena pukul/tinju saat berkelahi dapat menyebabkan gigi patah dan terlepas dari soketnya
  4. Gigi yang tertanam dalam rahang atau gigi dengan posisi miring karena tidak cukup ruangan untuk erupsi (munculnya gigi) atau yang dikenal sebagai impaksi menyebabkan gigi tersebut harus dicabut karena sering menyebabkan sakit dan perikoronitis (peradangan pada jaringan di sekitar gigi yang baru erupsi)
  5. Kehilangan gigi juga bisa disebabkan oleh perawatan ortodonsi atau kawat gigi untuk meratakan gigi. Pada banyak kasus terutama gigi berjejal, untuk mendapatkan ruang harus mencabut satu atau beberapa gigi
  6. Radiasi dengan dosis yang besar dapat menyebabkan kerusakan kelenjar saliva/ludah sehingga mulut kering atau serostomia karena produksi air liur berkurang dan berperan dalam perkembangan karies.
  7. Kehilangan gigi juga sering dikaitkan dengan penyakit sistemik misalnya Diabetes mellitus, faktor usia, kebersihan mulut yang buruk karena tidak adanya pemeliharaan gigi dan mulut yang baik, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok