Blog ini berisikan informasi tentang Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran Universitas Hasanuddin (KKMK Unhas): profil KKMK Unhas, susunan pengurus dan anggota dari masa ke masa, perkumpulan Agape Unhas, renungan, kegiatan KKMK Unhas, informasi kesehatan, dll. Blog ini dikelola oleh KKMK Unhas, tetapi tetap terbuka bagi seluruh pembaca untuk menaburkan kasih di antara sesama manusia tanpa memandang perbedaan yang ada demi terciptanya kedamaian di muka bumi...
Kamis, 15 Desember 2016
Bakti Sosial Kota KKMK 2016
Salam sejahtera untuk kita semua!
Dalam rangka pelayanan untuk sesama dan sekaligus merealisasikan program kerja Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) 2016-2017, maka KKMK akan mengadakan bakti sosial pada,
Hari, tanggal : Minggu, 18 Desember 2016
Tempat : SD Katolik Santo Aloysius, Jl. Letjen Hertasning no. 102
Waktu : 10.00-selesai
Berikut item acara yang akan dilaksanakan, yaitu:
1. Pemeriksaan Kesehatan
2. Pemeriksaan Gigi
3. Sunatan Massal
Bakti sosial ini GRATIS dan terbuka untuk umum.
Mari kita menyukseskan bersama kegiatan KKMK.
Tuhan Memberkati.
#KKMKJaya
Senin, 21 November 2016
Rekoleksi KKMK 2016: Wajah Kerahiman Allah Yang Mempesona
Haii!
Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) Universitas Hasanuddin telah mengadakan Rekoleksi pada tanggal 19-20 November 2016 di Taman Kenangan, Pakatto.
Mari kita simak kegiatannya :)
Sebagai program kerja dari divisi liturgi, KKMK mengadakan kegiatan rekoleksi yang bertujuan untuk menguatkan iman anggota KKMK sekaligus mengakrabkan relasi antar anggota KKMK. Kegiatan rekoleksi ini dipimpin oleh Pastor Philipus Kala, Pr. Ketua teamwork kegiatan ini adalah Eric Untario dari Pendidikan Dokter angkatan 2014. Jumlah komponen KKMK yang mengikuti kegiatan ini kurang dari yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan yang secara tiba-tiba bertabrakan. Namun, hal ini tidak menghalangi kebersamaan yang tercipta antar anggota-anggota preklinik, klinik, bahkan dokter KKMK.
Peserta mencari benda di sekitar lokasi |
Ibadah sabda |
Kegiatan dilanjutkan dengan Ibadat Taize yang dirangkaikan dengan rekonsiliasi. Setelah itu, para peserta diarahkan untuk tidur, walaupun masih ada beberapa peserta yang melanjutkan tugas-tugas kuliahnya ataupun belajar di sana.
Sesi materi: peserta antusias memperhatikan dan merenungkan | penjelasan pastor |
Ibadat Taize |
Setelah sesi sharing ini, pastor pulang, dan peserta melanjutkan sendiri agendanya yaitu doa koronka dan ziarah kubur pastor. Perlu kita ketahui bahwa Pakatto juga merupakan pemakaman pastor-pastor.
Foto bersama pastor dan peserta Rekoleksi |
Games |
Ziarah kubur |
Doa koronka |
Replika Holy Land |
Yeah, setelah tour di Holy Land selesai, artinya rangkaian acara telah berakhir, dan para peserta kembali ke Makassar.
Akhir kata, semoga iman anggota KKMK dapat semakin bertumbuh dewasa dalam Tuhan, dan antar anggota KKMK dapat menjadi semakin akrab sehingga nama Tuhan terus dipermuliakan.
Stay tuned di kegiatan KKMK berikutnya ;)
Kamis, 17 November 2016
REKOLEKSI KKMK 2016
Syalom!
Rekoleksi Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) akan dilaksanakan pada:
Sabtu-Minggu, 19-20 November 2016
Bertempat di Taman Kenangan Keuskupan Agung Makassar, Pakatto
Mari kita menghadiri dan meramaikan rekoleksi ini untuk memperdalam iman bersama, selain itu ada juga ziarah, doa koronka, dan doa taize. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengakrabkan anggota KKMK lintas angkatan, bahkan dengan dokter-dokter alumni KKMK.
Jadi, tunggu apalagi? Ayo, join di rekoleksi bersama KKMK 2016.
Senin, 07 November 2016
Berbagi Berkat Kepada Sesama
Ada
tradisi suatu keluarga atau kantor, yang setiap kali ada perayaan ulang tahun
anggota keluarga atau kantor, mengadakannya di sebuah panti asuhan atau
mengundang mereka ke suatu tempat untuk diajak pesta merayakan kegembiraan dan
syukur. Di tempat itu, kecuali mengadakan pesta, memberikan sumbangan, membagi
souvenir untuk masing-masing anak, juga menjadikan mereka sebagai bagian dari
perjalanan hidupnya. Bagi mereka, membagikan sesuatu sebagai tanda syukur untuk
orang-orang yang demikian rasanya jauh lebih bermakna daripada pesta besar
tanpa mereka. Kegembiraan mereka lebih menusuk hati, kebutuhan mereka lebih
nyata, dan senyum mereka lebih meneguhkan. Itulah sebabnya keluarga ini selalu
menjadi momen syukur untuk bisa berada di tengah-tengah orang yang membutuhkan
dan berbagi sedikit berkat untuk mereka.
Yesus hari ini meneguhkan orang-orang yang berbuat seperti
itu. Yesus tidak melarang siapa pun mengadakan pesta dan mengundang orang-orang
berada yang dikenalnya. Namun, Yesus berharap agar sapaan kita tidak terbatas
pada mereka saja. Sapaan dan perhatian kita perlu diperluas pada orang-orang
yang membutuhkan. Mereka memang tidak bisa membalas dengan perhatian dan
imbalan, tetapi hanya dengan senyum dan dengan pembelajaran hidup. Dengan hadir
di tengah mereka, kita kadang lebih banyak belajar makna hidup yang lebih
dalam. Apa yang kita lakukan untuk mereka, sama juga kita lakukan untuk Tuhan.
Kalau kita melakukannya untuk Tuhan, pada saatnya berkat yang berlimpah juga
akan dibagikan-Nya untuk kita. (SY/Inspirasi
Batin 2016)
Selasa, 01 November 2016
Berjuang Bersama Yesus
Di sebuah kelas, Bu Guru bertanya pada murid-muridnya, "Ucok, cita-citamu
jadi apa kalau sudah besar nanti?" Ucok menjawab, "Jadi tentara,
Bu." "Bagus, badanmu cocok sekali kalau jadi tentara," timpal
sang guru.
Bu Guru bertanya kepada murid yang lain, "Butet, nanti kalau sudah besar, apa cita-cita kamu?" "Aku mau jadi dokter, Bu. Punya rumah sakit sendiri, rumah mewah, mobil, kapal pesiar di Danau Toba dan membahagiakan suami serta kedua orangtuaku," jawab Butet. "Bagusssss! Mulia sekali cita-citamu," kata Bu Guru. "Kalau kamu, Poltak? Apa cita-citamu?" "Kawin sama Butet lah, Bu...!" kata Poltak, disambut tertawa terbahak-bahak teman-temannya.
Kisah jenaka di atas adalah gambaran hidup kita masing-masing yang diisi dengan banyak hal. Salah satunya adalah cita-cita atau harapan hidup kita masing-masing, mau jadi apa dan bagaimana kita dalam cara hidup kita. Biasanya, cita-cita kita mengarah kepada pengangkatan situasi hidup yang membuat kita bahagia dan nyaman serta mapan. Inilah cita-cita kita di dunia untuk mengejar kebahagiaan.
Dalam hidup beriman, kita memiliki cita-cita yang besar yaitu menjadi orang yang berbahagia di hadapan Tuhan dan manusia. Tujuan kedatangan Yesus ke dunia ini adalah untuk membawa kebahagiaan kepada kita semua. Dan puncak kebahagiaan itu adalah memiliki Yesus itu sendiri dalam hidup kita. Inilah puncak kebahagiaan yang tertinggi. Persoalannya sekarang, maukah kita menjadikan Yesus Kristus menjadi cita-cita tujuan hidup kita? Menjadi pengikut dan pelaksana firman Tuhan sebagai sesuatu yang harus kita raih.
Masalahnya lagi, ternyata untuk menjadi orang beriman yang meraih kebahagiaan menurut cara hidup Yesus sangat bertentangan dengan cara dunia ini. Hal ini terungkap dalam Injil hari ini; di mana dikatakan, berbahagialah orang yang miskin, yang berdukacita, yang lemah lembut, yang kelaparan dan yang murah hati. Berbeda dengan yang dikejar oleh orang-orang di zaman ini, semua mengejar kekayaan, pesta pora dan bersenang-senang. Tidak ada tempat bagi orang yang lemah lembut hatinya. Sikap keras hati dan tega bersaing mengalahkan orang lain, mengenyangkan diri sendiri dengan kerakusannya, dan orang akan merasa rugi bila beramal karena mereka tidak mendapat apa-apa.
Tawaran jalan kebahagiaan dari Yesus akan terasa sangat berat bagi orang yang sudah melekat kuat pada dunia ini. Butuh usaha dan perjuangan yang gigih seperti teladan hidup para kudus yang sudah meraih mahkota surgawi yang dirayakan secara khusus hari ini. Mereka mengalahkan dirinya dan cara hidup dunia ini. Mereka berjuang bersama Kristus dengan kelemahannya dan dikuatkan oleh-Nya, bahkan banyak yang menumpahkan darahnya demi iman akan Tuhan. Para kudus ini berdiri kokoh menantang dunia; mereka tetap pada imannya meski ditolak. Para kudus menjadi teladan yang baik dan sangat nyata bahwa cita-cita sebagai murid Kristus adalah berbahagia bersama Kristus, dan berjuang di dunia ini dengan jalan sabda bahagia-Nya.
Dunia ini akan diubah menjadi surga ketika kita sepakat hidup berjuang melakukan delapan sabda bahagia yang kita dengar hari ini. Bukan hal yang mudah, menghadapi dunia dan diri sendiri yang tidak suka jalan kebahagiaan hidup Kristus yang penuh salib menuju kemuliaan-Nya. Namun kita berjuang bersama Yesus yang telah mengalahkan dunia dan membuat kita berbahagia. Para kudus sudah membuktikan dan meraihnya. Sekarang giliran kita memperjuangkan cita-cita surgawi ini bersama Yesus. [Rm. Patrisius Marianus Simanjuntak, O.Carm/RUAH]
Bu Guru bertanya kepada murid yang lain, "Butet, nanti kalau sudah besar, apa cita-cita kamu?" "Aku mau jadi dokter, Bu. Punya rumah sakit sendiri, rumah mewah, mobil, kapal pesiar di Danau Toba dan membahagiakan suami serta kedua orangtuaku," jawab Butet. "Bagusssss! Mulia sekali cita-citamu," kata Bu Guru. "Kalau kamu, Poltak? Apa cita-citamu?" "Kawin sama Butet lah, Bu...!" kata Poltak, disambut tertawa terbahak-bahak teman-temannya.
Kisah jenaka di atas adalah gambaran hidup kita masing-masing yang diisi dengan banyak hal. Salah satunya adalah cita-cita atau harapan hidup kita masing-masing, mau jadi apa dan bagaimana kita dalam cara hidup kita. Biasanya, cita-cita kita mengarah kepada pengangkatan situasi hidup yang membuat kita bahagia dan nyaman serta mapan. Inilah cita-cita kita di dunia untuk mengejar kebahagiaan.
Dalam hidup beriman, kita memiliki cita-cita yang besar yaitu menjadi orang yang berbahagia di hadapan Tuhan dan manusia. Tujuan kedatangan Yesus ke dunia ini adalah untuk membawa kebahagiaan kepada kita semua. Dan puncak kebahagiaan itu adalah memiliki Yesus itu sendiri dalam hidup kita. Inilah puncak kebahagiaan yang tertinggi. Persoalannya sekarang, maukah kita menjadikan Yesus Kristus menjadi cita-cita tujuan hidup kita? Menjadi pengikut dan pelaksana firman Tuhan sebagai sesuatu yang harus kita raih.
Masalahnya lagi, ternyata untuk menjadi orang beriman yang meraih kebahagiaan menurut cara hidup Yesus sangat bertentangan dengan cara dunia ini. Hal ini terungkap dalam Injil hari ini; di mana dikatakan, berbahagialah orang yang miskin, yang berdukacita, yang lemah lembut, yang kelaparan dan yang murah hati. Berbeda dengan yang dikejar oleh orang-orang di zaman ini, semua mengejar kekayaan, pesta pora dan bersenang-senang. Tidak ada tempat bagi orang yang lemah lembut hatinya. Sikap keras hati dan tega bersaing mengalahkan orang lain, mengenyangkan diri sendiri dengan kerakusannya, dan orang akan merasa rugi bila beramal karena mereka tidak mendapat apa-apa.
Tawaran jalan kebahagiaan dari Yesus akan terasa sangat berat bagi orang yang sudah melekat kuat pada dunia ini. Butuh usaha dan perjuangan yang gigih seperti teladan hidup para kudus yang sudah meraih mahkota surgawi yang dirayakan secara khusus hari ini. Mereka mengalahkan dirinya dan cara hidup dunia ini. Mereka berjuang bersama Kristus dengan kelemahannya dan dikuatkan oleh-Nya, bahkan banyak yang menumpahkan darahnya demi iman akan Tuhan. Para kudus ini berdiri kokoh menantang dunia; mereka tetap pada imannya meski ditolak. Para kudus menjadi teladan yang baik dan sangat nyata bahwa cita-cita sebagai murid Kristus adalah berbahagia bersama Kristus, dan berjuang di dunia ini dengan jalan sabda bahagia-Nya.
Dunia ini akan diubah menjadi surga ketika kita sepakat hidup berjuang melakukan delapan sabda bahagia yang kita dengar hari ini. Bukan hal yang mudah, menghadapi dunia dan diri sendiri yang tidak suka jalan kebahagiaan hidup Kristus yang penuh salib menuju kemuliaan-Nya. Namun kita berjuang bersama Yesus yang telah mengalahkan dunia dan membuat kita berbahagia. Para kudus sudah membuktikan dan meraihnya. Sekarang giliran kita memperjuangkan cita-cita surgawi ini bersama Yesus. [Rm. Patrisius Marianus Simanjuntak, O.Carm/RUAH]
Minggu, 23 Oktober 2016
COMING SOON: REKOLEKSI KKMK 2016
Hello..!
Tidak lama lagi Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran Universitas Hasanuddin akan mengadakan kegiatan Rekoleksi.
Hmm.. Kapan, ya? Di mana? Temanya apa?
Untuk tahu informasi yang lebih jelasnya, nantikan update di blog ini.
See you!
Tidak lama lagi Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran Universitas Hasanuddin akan mengadakan kegiatan Rekoleksi.
Hmm.. Kapan, ya? Di mana? Temanya apa?
Untuk tahu informasi yang lebih jelasnya, nantikan update di blog ini.
See you!
Minggu, 02 Oktober 2016
Misa Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus KKMK Periode 2016/2017
Sabtu, 1 Oktober 2016, bertempat di Paroki Kristus Raja Andalas telah dilaksanakan misa pelantikan sekaligus dirangkaikan dengan rapat kerja pengurus KKMK periode 2016-2017 yang diketuai oleh Melinda Leonarto (FKG '14). Misa pelantikan dipimpin oleh Pastor Marcell kemudian dilanjutkan dengan doa rosario bersama. Agenda berikutnya adalah rapat kerja yang dilaksanalan di aula gereja. Rapat kerja ini dihadiri oleh beberapa dewan pertimbangan organisasi, dokter senior KKMK, dan pembina KKMK yaitu dr. W. Supriyadi, Sp.OT dan drg. Eri Jubhari, M.Kes, Sp.Pros. Seluruh peserta rapat kerja, baik dokter maupun pengurus KKMK kerap saling mengajukan pendapat dan saran-sarannya demi kemajuan KKMK.
Proficiat untuk pengurus yang telah dilantik, semoga dalam kepengurusan 2016-2017 mampu membawa KKMK menjadi semakin jaya.
Proficiat untuk pengurus yang telah dilantik, semoga dalam kepengurusan 2016-2017 mampu membawa KKMK menjadi semakin jaya.
Struktur Kepengurusan Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran Periode 2016/2017
Pelindung : Pastor Bernard Cakra Arung Raya, Pr.
Penasehat : Prof. Dr. dr. Gatot S. Lawrence, Sp.PA(K), Sp.F
Prof. Dr. drg. Sherly Horax, MS
drg. Elizabeth Mailoa, Sp.Pros
Pembimbing : dr. W. Supriyadi, Sp.OT
drg. Eri H. Jubhari, M.Kes, Sp.Pros
dr. Anastasia Juliana, Sp.S
Ketua : Melinda N. Leonarto
Wakil Ketua : Calvien Hamiros
Sekertaris : Vira Giovanni
Bendahara : Angeline Tandiawan
Dewan Pertimbangan Organisasi
dr. Alvin Jiwono (Liturgi)
Edelwis Christine, S.Ked (Dana dan Usaha)
Enrico Leonarto (Pendidikan)
Trisantoso Asalui, S.KG (Humas dan Publikasi)
Jorvin Kurniawan, S.Ked (Minat dan Bakat)
SIE LITURGI
Velicia Tjen (Koord.)
Eric Untario
Maria Ayu F. Monar
Theresia Arief
Primitha Yulianti
Ave Maria Chelchia E
Euginia Utami
Felisia Sentosa
Natasha Tessalonica
Felisia Sentosa
Natasha Tessalonica
Erica Wagiri
Irene Pasama Ryantobi
Gavrilla
SIE DANA DAN USAHA
Kwan Silvea Kwandou (Koord.)
Jennifer Gonardy
Christin Bala
Yustin Marinta
Imanuella Pani
Octavia Ollen P.
Michelle Ruslim
Kwan Sakti Calvin Rich
Priscilia Yoviani Sole
SIE PENDIDIKAN
Fourenty Kusuma (Koord.)
Jessica Juliana
Krisna Goysal
Fabiola Wulur
Brant Ardell
Alexander Changay
Vincenza Seano Lumentut
Dionela Rappan
Vanessa Pinarto
Vanessa Pinarto
Renate Vania
Edwin Emilio Liyadi
Yudho Wira Sakti Tandung
SIE HUMAS DAN PUBLIKASI
Widyatma A. Jubhari (Koord.)
Mariska Juanita
Devina Juanita
Victorio Tungadi
Vindy Eka Goutama
Rini Mulyani
Madeline G. Tarang
Edward Gani
Lady Maria
Sesilia Cindy Hongdyanto
Alymin Rustandy Theodorus
SIE MINAT DAN BAKAT
Ave Winny P. Paisey (Koord.)
Ayu Dwilestari
Wilson P
Levina Priscilla
Edberg Thendean
Daniel Tandiari
Geraldy Dharmaji
Reinaldo Mukti
Febrina Liana Jiffary
Felisia Y. Thahir
Albertin Dwiyanti
Imelda Widanata
Feren Mutiara Claudia S.
#KKMKJaya
Langganan:
Postingan (Atom)